Kisah Manusia Mulia yang Gemetar Sepulang dari Sebuah Gua
Reporter
Desi Kris
Editor
Yunan Helmy
15 - Apr - 2021, 02:59
INDONESIATIMES - Banyak peristiwa besar yang menjadi sejarah dan terjadi pada bulan Ramadan. Salah satunya peristiwa turunnya kitab suci Al-Quran.
Kitab suci Al-Quran kali pertama diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril. Peristiwa ini terjadi di Gua Hira, Makkah.
Baca Juga : Season 2 Belum Tayang, Bridgerton Dikabarkan Berlanjut hingga Musim Keempat
Terdapat sejumlah perbedaan mengenai tanggal turunnya Al-Quran. Namun, yang banyak diyakini, Al-Quran diturunkan pada Malam Kemuliaan (Lailatul Qadar) di bulan Ramadan hari ke-17 atau 610 M. Peristiwa ini lantas dikenal sebagai Nuzulul Quran.
Setelah diturunkan untuk kali pertama, ayat-ayat Al-Quran kemudian berangsur-angsur dilengkapi hingga selama 23 tahun atau lebih tepatnya 22 tahun 2 bulan 22 hari.
Kisah ini pun diriwayatkan dalam Al-Quran pada Surat Al Baqarah ayat 185 yang berbunyi: “Bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang haq dan yang bathil)…” [Al Baqarah/2: 185]
Kisah Rasulullah Kali Pertama Menerima Wahyu
Kitab suci Al-Quran diturunkan pada bulan Ramadan, ditandai saat Nabi Muhammad SAW menerima wahyu pertama, yakni Surat Al Alaq ayat 1-5. Dilansir melalui NU Online, kisah ini bermula ketika Muhammad sangat prihatin akan keruntuhan moral yang sangat mengkhawatirkan di Makkah.
Muhammad merupakan sosok manusia mulia yang sering merenung dan berpikir, berkontemplasi (olah spritual), memikirkan fenomena alam dan lingkungan sekitarnya di tempat yang jauh dari keramaian. Beliau lantas berdoa agar menemukan sesuatu yang bisa mencerahkan dirinya dan kaumnya. Sikap itu terus dilakukannya dan dibarengi dengan memberikan sedekah serta makanan kepada fakir miskin.
Hingga pada suatu malam di bulan Ramadan tahun 610 M, di sudut Gua Hira, Rasulullah dikejutkan oleh turunnya wahyu pertama dari Allah SWT.
Dari Aisyah Ummul Mukminin Radliyallahu ‘anha, ia berkata: "Permulaan wahyu yang diterima oleh Rasulullah adalah ar-ru’ya ash-shalihah (mimpi yang baik) dalam tidur. Biasanya mimpi yang dilihatnya itu jelas laksana cuaca pagi. Kemudian beliau jadi senang menyendiri lalu menyendiri di Gua Hira untuk bertahannuts".
Lantas Muhammad bertahannuts, yakni beribadah di sana beberapa malam dan tidak pulang ke rumah istrinya. Untuk itu, beliau membawa bekal...