BMKG Pusat Sebut Ampelgading dan Tirtoyudo Sensitif Getaran
Reporter
Hendra Saputra
Editor
Yunan Helmy
15 - Apr - 2021, 03:56
MALANGTIMES - Kepala BMKG Pusat Dwikorita Karnawati menyebut bahwa wilayah Kecamatan Ampelgading dan Tirtoyudo di Malang Selatan sensitif terhadap getaran. Akibatnya, banyak rumah warga yang terdampak ketika ada gempa berkekuatan 6,1 magnitudo Sabtu (10/4/2021) lalu.
Sejak Selasa (13/4/2021) kemarin, rombongan BMKG pusat tiba di Kabupaten Malang untuk meninjau lokasi yang paling banyak terdapat korban gempa.
Baca Juga : Wisata Kembali Dibuka, Omzet Pedagang Ikan di Pantai Tambakrejo Alami Peningkatan
“Berdasarkan analisis kami, karakteristik tanah di sana (Ampelgading dan Tirtoyudo) diduga sensitif terhadap getaran. Namun kalau saya melihat dari peta, lahan di dataran rendah apalagi di dekat sungai, endapan vulkanik sangat sensitif bila ada gelombang getar,” terang Rita (sapaan akrab Dwikorita Karnawati).
Menurut Rita, endapan lepas membuat suatu kerawanan ketika mengalami getaran. Tetapi pihaknya akan melakukan pengukuran terlebih dahulu di lokasi untuk melihat bagaimana kekuatan tanah tersebut.
Rita mengatakan, gempa bumi di Malang memiliki skala getaran 5 Modified Mercalli Intensity (MMI). Dengan skala tersebut, ia menyebut biasanya getaran yang ditimbulkan tidak sampai menyebabkan kerusakan bangunan, terlebih sangat masif seperti yang terjadi di Kabupaten Malang.
“Harusnya dengan skala intensitas getaran 5, itu bangunan tidak roboh. Nah ini yang perlu dilihat, apakah dari bangunannya atau memang dari tanahnya,” kata Rita.
Sebelum ada gempa, Rita mengaku dalam dua bulan ini telah melakukan survei dengan menyiapkan skenario terburuk, mulai dari Pacitan, Banyuwangi, sampai Madura.
Baca Juga : Dinsos-P3AP2KB Kota Malang Gelar Sekolah Menjahit, Berdayakan Perempuan agar Mandiri
“Meskipun masih belum bisa diprediksi, kami akan tetap melakukan riset untuk memprediksi kapan datangnya gempa. Ternyata kalau kekuatannya kurang dari 5 Skala Richter itu lumayanlah. Sering cocok...