Diduga Dibunuh Anaknya yang Depresi, Korban Ditemukan Bersimbah Darah
Reporter
Ashaq Lupito
Editor
Dede Nana
24 - Mar - 2021, 03:11
MALANGTIMES - Tamin, warga Desa Bumirejo, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang ditemukan tewas mengenaskan di kediaman putra kandungnya, Selasa (23/3/2021). Pria 46 tahun ini diduga kuat meninggal karena dibunuh oleh pemilik rumah yang notabene merupakan putra sulungnya bernama Adi Pratama.
Dugaan pembunuhan yang terjadi antara dua orang yang saling memiliki hubungan darah ini, disampaikan langsung oleh Kepala Desa (Kades) Bumirejo Sugeng Wicaksono.
Baca Juga : Diduga Cemburu, Lelaki Ini Sekap dan Aniaya Mantan Pacarnya
”Mayat korban ditemukan di dalam rumah (putranya, red) dengan kondisi kepala, tangan, dan kakinya mengalami luka seperti bekas senjata tajam dan luka bakar,” ucapnya, Selasa (23/3/2021).
Sesaat sebelum ditemukan meninggal, diterangkan Sugeng, warga setempat yang tinggal di sekitar lokasi kejadian mengaku mendengar ada suara teriakan minta tolong. ”Jadi berdasarkan keterangan warga tadi malam sekitar kurang lebih jam 01.00 WIB itu, ada tetangga yang mendengar suara minta tolong,” jelasnya.
Mendengar suara orang minta tolong tersebut, salah satu warga sempat berinisiatif untuk menghubungi Tamin. Namun, saat dihubungi melalui telepon, ternyata handphone (HP) yang bersangkutan ditinggal di rumahnya.
”Tetangga yang mendengar suara itu sempat menghubungi korban yang bernama Pak Tamin itu. Ketika ditelepon ternyata HP-nya ketinggalan di rumah. Sehingga yang mengangkat adalah istrinya (korban) dan menyampaikan bahwa pak Tamin sudah ngetan, sudah ke rumah sini (rumah putranya alias di TKP, red),” terangnya.
Sekedar informasi, dijelaskan Sugeng, rumah antara korban dan putranya memang berdekatan, jaraknya sekitar 500 meter. Lantaran putranya yang bernama Adi tersebut mengalami depresi, korban rutin mengunjungi rumah putranya untuk memastikan kondisinya.
”Pak Tamin memang rutin ke sini (rumah putranya) dan biasanya jam 04.00 WIB baru pulang ke rumahnya. Kan rumahnya ada 2, di sini ada 1 yang tempati Adi sendirian dan rumah Pak Tamim yang berjarak sekitar 500 meter dari sini,” terangnya.
Lantaran ada rutinitas itulah, warga yang sempat mendengar suara orang minta tolong sempat mengira jika yang berteriak adalah Adi. ”Orang-orang itukan kalau dengar suara ribut di sini seperti minta tolong, teriak maling itukan biasanya Adi. Nah dikira tadi malam itu suaranya Adi yang sedang kambuh,” imbuhnya...