Bupati Banyuwangi Minta Kampus Terlibat dalam Pemulihan Ekonomi
Reporter
Nurhadi Joyo
Editor
A Yahya
10 - Mar - 2021, 02:11
BANYUWANGITIMES - Kampus di Banyuwangi memiliki peran yang sangat strategis dalam membangun dan mengembangkan daerah Banyuwangi. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi mendorong kampus untuk terlibat aktif dalam program pemulihan ekonomi di masa pandemi Covid 19 dengan melalui program riset dan penelitian sehingga pemerintah mampu menyusun program pembangunan dengan lebih baik,
Dalam upaya mewujudkan langkah tersebut Pemkab Banyuwangi kembali melakukan penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dengan tiga belas perguruan tinggi swasta Banyuwangi di Pendapa Sabha Swagatha Blambangan Banyuwangi, Selasa (9/03/2021).
Baca Juga : Ini Harapan Warga Kecamatan Tempursari Saat Reses Anggota DPRD Jatim H. Rofik
Menurut Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, perguruan tinggi merupakan salah satu pilar penting pembangunan sehingga perannya diperlukan dalam setiap tahapan pembangunan baik dalam perencanaan, pelaksanaan, maupun evaluasi pembangunan daerah.
“Saya sampaikan terima kasih atas dukungan dan sinergi yang baik selama ini. Saya dapat laporan dari Bappeda, cukup banyak hasil riset, ide-ide kreatif dan inovatif dari perguruan tinggi yang bisa diaplikasikan ke warga,” kata Ipuk.
Dalam kesempatan tersebut bupati Banyuwangi perempuan kedua juga memaparkan data terkait kondisi sektor mikro selama pandemi. Hasil survei Satgas Penanganan Covid-19 di Banyuwangi terjadi penurunan jumlah konsumen dan omzet yang dihadapi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Banyuwangi.
“Ini adalah PR bersama. Kami telah menyusun program 100 hari yang salah satunya adalah upaya bagaimana menggerakkan kembali ekonomi para pelaku usaha. Kami mengajak perguruan tinggi untuk turun bersama kami, mencari solusi untuk kembali meningkatkan ekonomi rakyat, ekonomi arus bawah,” Imbuh bupati berkaca mata tersebut.
Selain memberikan Support dan dukungan dalam program pemulihan ekonomi, perguruan tinggi juga diharapkan bisa memfokuskan kajian ilmiah dalam bidang pertanian, misalnya konversi lahan pertanian, menurunnya minat dan animo generasi muda, pengelolaan sumber daya air serta terbatasnya kemampuan sistem pengendalian hama.
“Padahal pertanian adalah sektor paling besar yang memberikan kontribusi bagi perekonomian Banyuwangi yang juga menjadi lumbung pangan di Jawa Timur...