free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Serba Serbi

Bupati Banyuwangi Minta Kampus Terlibat dalam Pemulihan Ekonomi

Penulis : Nurhadi Joyo - Editor : A Yahya

10 - Mar - 2021, 02:11

Placeholder
Bupati Banyuwangi dan Rektor Untag 45 Banyuwangi melakukan penandatangan MOU di Pendapa Swagatha Blambangan Banyuwangi Nurhadi Banyuwangi Jatim Times

BANYUWANGITIMES - Kampus di Banyuwangi memiliki peran yang sangat strategis dalam membangun dan mengembangkan daerah Banyuwangi. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi mendorong kampus untuk terlibat aktif dalam program pemulihan ekonomi di masa pandemi Covid 19 dengan melalui program riset dan penelitian sehingga pemerintah mampu menyusun program pembangunan dengan lebih baik,

Dalam upaya mewujudkan langkah tersebut Pemkab Banyuwangi kembali melakukan penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dengan tiga belas perguruan tinggi swasta Banyuwangi di Pendapa Sabha Swagatha Blambangan Banyuwangi, Selasa (9/03/2021).

Baca Juga : Ini Harapan Warga Kecamatan Tempursari Saat Reses Anggota DPRD Jatim H. Rofik

Menurut Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, perguruan tinggi merupakan salah satu pilar penting pembangunan sehingga perannya diperlukan dalam setiap tahapan pembangunan baik dalam perencanaan, pelaksanaan, maupun evaluasi pembangunan daerah.

“Saya sampaikan terima kasih atas dukungan dan sinergi yang baik selama ini. Saya dapat laporan dari Bappeda, cukup banyak hasil riset, ide-ide kreatif dan inovatif dari perguruan tinggi yang bisa diaplikasikan ke warga,” kata Ipuk.

Dalam kesempatan tersebut  bupati Banyuwangi perempuan kedua juga memaparkan data terkait kondisi sektor mikro selama pandemi. Hasil survei Satgas Penanganan Covid-19 di Banyuwangi terjadi penurunan jumlah konsumen dan omzet yang dihadapi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Banyuwangi.

“Ini adalah PR bersama. Kami telah menyusun program 100 hari yang salah satunya adalah upaya bagaimana menggerakkan kembali ekonomi para pelaku usaha. Kami mengajak perguruan tinggi untuk turun bersama kami, mencari solusi untuk kembali meningkatkan ekonomi rakyat, ekonomi arus bawah,” Imbuh bupati berkaca mata tersebut.

Selain memberikan Support dan dukungan dalam program pemulihan ekonomi, perguruan tinggi juga diharapkan bisa memfokuskan kajian ilmiah dalam bidang pertanian, misalnya konversi lahan pertanian, menurunnya minat dan animo generasi muda, pengelolaan sumber daya air serta terbatasnya kemampuan sistem pengendalian hama.

“Padahal pertanian adalah sektor paling besar yang memberikan kontribusi bagi perekonomian Banyuwangi yang juga menjadi lumbung pangan di Jawa Timur. Namun masih menghadapi tantangan yang sangat besar. Maka dari itu, riset-riset dan program pemerintah sekarang tidak bisa hanya bisa ditangani Bappeda, kita perlu melibatkan institusi perguruan tinggi. Karena itu, kita libatkan perguruan tinggi yang ada di Banyuwangi ini,” tambah perempuan kelahiran Magelang itu.

Sementara itu, Rektor Untag Banyuwangi Andang Subaharianto, hadir antara lain mengungkapkan penandatanganan kesepakatan bersama yang dilakukan  menjadi titik tolak secara formal agar perguruan tinggi bisa memberikan kontribusi yang lebih baik lagi ke depan.

Baca Juga : Kapolri Temui Pimpinan LDII, Ajak Bersinergi Jaga Kamtibmas dan Pemulihan Ekonomi

“Dengan MoU ini menunjukkan semangat dari Pemkab Banyuwangi untuk mengajak perguruan tinggi sebagai pilar penting untuk menggerakkan Banyuwangi lebih maju sejahtera dan berkah,” katanya.

Alumni Fakultas Sastra Universitas Jember itu menuturkan tugas pokok yang tertuang dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi sangat penting untuk disinergikan dengan pemerintah, mulai dari pendidikan, penelitian hingga pengabdian kepada masyarakat.

“Dalam soal pendidikan, kami meminta pemkab memperluas cakupan beasiswa bagi mahasiswa. Kalau memungkinkan, ada beasiswa untuk mahasiswa yang bersekolah di Banyuwangi. Bantuan ini sangat dibutuhkan sehingga akan mengurangi angka putus kuliah, khususnya di masa pandemi yang disebabkan karena kesulitan ekonomi,” ujar Andang.

Selanjutnya soal bantuan beasiswa, menurut dia  juga bisa diberikan dalam bentuk insentif bagi mahasiswa yang menyusun tugas akhir dan meneliti kebijakan-kebijakan yang ada di Banyuwangi dan bisa memberikan masukan-masukan kreatif, hasilnya dipublish di jurnal nasional.“Sehingga tidak semuanya bisa mendapatkan insensitif tetapi hanya mereka yang penelitiannya fokus untuk Banyuwangi dan publish di jurnal nasional,” pungkas Andang. 

Adapun 13 perguruan tinggi yang melakukan penandatangan MOU dengan bupati Banyuwangi adalah Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG), Institut Agama Islam (IAI) Ibrahimy, Institut Tekonologi dan Bisnis Muhammadiyah (ITBM), STIKES Banyuwangi, IAIDA Banyuwangi, Akademi Kesehatan Rustida, Akademi Kelautan Banyuwangi (AKABA), Universitas PGRI Banyuwangi (UNIBA), Universitas Bakti Indonesia (UBI), Sekolah Tinggi Islam Blambangan (STIB), STIKOM PGRI Banyuwangi, STAI Darul Ulum, dan Politeknik Masamy Internasional.


Topik

Serba Serbi



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Nurhadi Joyo

Editor

A Yahya