Bantah Dipecah Belah oleh Machfud, Mat Mochtar Mengaku Membelot atas Inisiatif Sendiri
Reporter
M. Bahrul Marzuki
Editor
Dede Nana
21 - Nov - 2020, 12:37
Kader PDI Perjuangan yang juga mantan relawan Tri Rismaharini (Risma), Mat Mochtar, membantah tudingan terkait pihak pasangan Machfud Arifin-Mujiaman yang memecah belah partai berlambang banteng moncong putih. Di mana banyak kader PDI P yang tidak mendukung pasangan yang diusung untuk Pemilihan Walikota (Pilwali) Surabaya, Eri Cahyadi-Armuji.
Mat Mochtar menegaskan dan berani menjamin, tidak ada satupun dari pihak MAJU yang memecah belah PDI Perjuangan. Justru, atas inisiatifnya sendiri ia membelot dari keputusan partai.
Baca Juga : Komentar Milenial Usai Debat: Eri Cocok Jadi Bappeko, MA Miliki Leadership Lebih Kuat
“Memecah belah itu hanya ketakutan mereka (pengusung ErJi). Saya yang datang ke Pak Machfud untuk memberikan dukungan. Bukan Pak Machfud datang minta dukungan ke kita,” tegas Mat Mochtar ketika ditemui di markasnya di Jalan Bulak Banteng Kidul, Surabaya, Jumat (20/11/2020).
Menurutnya, yang justru sudah memecah belah PDI Perjuangan adalah Walikota Surabaya Tri Rismaharini itu sendiri.
“Yang memecah belah PDI itu ya Bu Risma. Saya di sini hormat pada partai saya. Saya hanya melawan arogansi dan kesombongan Bu Risma di Surabaya,” ujarnya.
Ia menjelaskan, arogansi itu terlihat dari Risma karena tidak menghargai sejarah dan tokoh PDI Perjuangan. Termasuk pendiri bangsa Ir Soekarno dan Ketua DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Itu dibuktikan dengan perjuangannya yang merayu Megawati untuk memilih Eri Cahyadi sebagai Calon Wali Kota daripada Wakil Walikota yang juga kader asli partai Whisnu Sakti Buana. Tak hanya itu, diberbagai baliho Eri Cahyadi-Armuji justru memajang foto Risma yang sejatinya bukan kader asli. Parahnya lagi tidak memajang foto Bung Karno dan Megawati.
Baca Juga : Wujudkan Surabaya Miliki MRT dan LRT, MA: Kami Akan Back Up Ibu Gubernur
Karena itu, kenapa ia kemudian mengajak seluruh kader asli untuk mendukung Machfud Arifin-Mujiaman. Keduanya juga dinilai memiliki pengalaman yang banyak dan sangat mampu untuk memajukan Kota Surabaya menjadi lebih baik lagi...