Jimly Asshiddiqie Kritik MUI hingga Minta Pemerintah Tak Hadapi Rizieq Seperti Mau Perang
Reporter
Desi Kris
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
20 - Nov - 2020, 09:08
Sederet acara Imam Besar FPI Muhammad Rizieq Shihab yang selalu dikerumuni massa rupanya sukses menjadi sorotan beberapa pihak.
Kali ini Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Prof Jimly Asshiddiqie rupanya turut memberikan komentar.
Baca Juga : Ngawi Gelar Apel Siaga Bencana Hadapi Bencana Alam, Ini Pesan Bupati
Dilansir melalui wawancara eksklusif Detik.com, Jimly justru mengkritik sikap Majelis ulama Indonesia (MUI) dan ormas Islam lain yang cenderung diam terhadap sepak terjang Rizieq Shihab.
Jlimy menilai seharusnya MUI dan ormas Ilsam tersebut bisa aktif mengingatkan Rizieq dan laskar FPI untuk tidak terus memperuncing masalah.
"Cara dakwah yang dilakukan Habib Rizieq ini kontraproduktif, sehingga harus diubah, apalagi di tengah kondisi pandemi. MUI dan ormas Islam lainnya seharusnya mengingatkan Habib Rizieq jangan memperuncing masalah," kata Jimly.
Diketahui, negara-negara di dunia berkembang saat ini tengah ketakutan terhadap Silam karena dicap radikal.
Ditambah dengan gaya dakwah Habib Rizieq yang bisa ditafsirkan dan memperkuat hal itu. Sebagai salah satu pemimpin agama, Jimly melanjutkan jika ingin berdakwah lakukanlah dengan baik dan sejuk.
Namun jika ingin berpolitik, sebaiknya Rizieq menyalurkannya melalui partai politik.
"Atau bikin partai, kalau tidak, ya salurkan ke partai Islam yang ada," ujar Jimly. Sayangnya, lanjut Jimly hampir semua partai politik saat ini nyaris tak menjalankan fungsinya.
"Semua parpol, khususnya yang berbasis massa Islam, itu seharusnya bicara. Jangan hanya menikmati jabatan atau justru menunggu jabatan yang lebih banyak dan lebih tinggi lagi," kata Jimly.
Lebih lanjut, Jimly berharap jika Presiden Joko Widodo bisa mengakhiri periode keduanya ini dengan khusnul khotimah, dengan baik.
Baca Juga : Perbedaan Sikap 3 Ulama Terkait Kerumunan Massa, Rizieq Dikritik, 2 Lainnya Diapresiasi
Jimly juga mengatakan jika Jokowi harus merenungkan kembali pendekatan terkait Habib Rizieq dan kelompoknya...