5 Tahun Bergelut Sampah, Ini Harapan Cak Pentol
Reporter
Ashaq Lupito
Editor
Dede Nana
01 - Nov - 2020, 10:13
Di balik sosok Agus Zainuri yang dikenal warga Desa Pandanrejo, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, sebagai orang yang humoris. Sejatinya di dalam diri sosok pria yang akrab disapa Cak Pentol ini, memiliki keseriusan di sektor pengelolaan sampah. Bahkan, dirinya rela jatuh bangun demi mewujudkan perkampungan di tempat tinggalnya menjadi bersih dan asri.
”Saya sudah 5 tahun ini bekerja sebagai pengelola sampah, sebenarnya saya punya banyak pekerjaan. Tapi karena punya keinginan melihat desa tempat tinggal saya bersih, makanya saya rela jadi pengelola sampah,” ungkap pria yang mengaku memiliki pekerjaan utama sebagai pedagang dan tukang proyek ini.
Baca Juga : Lakukan Kontrak Politik, Calon Jalur Perseorangan Bakal Hibahkan 100 Persen Gaji Bupati
Nyaris setiap harinya, Cak Pentol, rela meluangkan waktunya demi memunguti sampah milik warga di kampungnya. Sekedar diketahui, dijelaskan Cak Pentol, ada sekitar 20-an RT (Rukun Tetangga) yang menjadi tanggunggan Cak Pentol.
Dari jumlah tersebut, 8 RT di antaranya dibantu oleh rekan seperjuangannya. Sedangkan sisanya, merupakan tangungan Cak Pentol.
”Di sini ada sekitar 20-an RT, dibagi 7 orang anggota pengambil sampah. Untuk yang 8 RT tanggungan anggota yang lain, sedangkan belasan RT sisanya tangungan saya. Rata-rata 1 RT ada sekitar 50-an KK (Kepala Keluarga) yang harus saya ambil sampahnya,” terang Cak Pentol.
Tidak berhenti di situ saja, setelah mengambil sampah dari rumah warga. Cak Pentol harus membuangnya ke TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) yang jaraknya sekitar 2 kilometer dari rumahnya.
Meski terbilang cukup dekat, namun medan yang dilalui untuk menuju ke TPA itu tidak semudah yang dibayangkan. Sebab, selain akses jalan ke TPA yang belum diaspal, medan dari tumpukan tanah liat juga akan menjadi licin terutama saat memasuki musim penghujan.
”Jalan menuju ke TPA itu masih tanah, sehingga kalau cuaca hujan risikonya lebih tinggi. Jangan tanya berapa kali saya jatuh, saya tidak sempat menghitungnya karena terlalu sering jatuh pas bawa sampah ke TPA,” ungkapnya.
Menurut Cak Pentol, intensitas dirinya terjatuh saat menuju ke TPA itu, lantaran sepeda motor yang dikendarainya terikat dengan gerobak pengangkut sampah. Hal itulah yang membuat dirinya susah menjaga keseimbangan.
Bahkan, untuk menghindari adanya insiden yang tidak diinginkan, tak jarang dirinya mendorong gerobak ke TPA dengan berjalan kaki...