Desa di Tulungagung Ini Langganan Juara Kearsipan dan Administrasi Desa Se-Jawa Timur
Reporter
Anang Basso
Editor
Yunan Helmy
27 - Oct - 2020, 11:43
Pemerintah Desa Karangtalun, Kecamatan Kalidawir, Tulungagung, beberapa kali menyabet penghargaan kearsipan dan administrasi desa, baik di tingkat Kabupaten Tulungagung maupun Provinsi Jawa Timur. Karena itu, Desa Karangtalun menjadi perhatian Pemkab Tulungagung.
Pemkab Tulungagung melallui Dinas Kearsipan dan Perpustakaan yang dipimpin langsung Kadin Heru Santoso melaksanakan pembinaan di Desa Karangtalun. Pemkab ingin memastikan kesiapan Karangtalun pasca-pandemi covid-19 yang rencananya akan jadi pusat studi banding.
Baca Juga : Perangkat Desa Hasil Ujian di Majan Dilantik, Ketua LSM Bintara Tulungagung Dipanggil Polisi
"Rencananya, tahun 2021 depan ini akan ada dua kabupaten di Jawa Timur mau datang melalukan studi banding di Fesa Karangtalun ini," kata Heru Santoso, Selasa (27/10/2020).
Selain dua Kabupaten yang akan studi banding, diharapkan seluruh desa di Kabupaten Tulungagung juga belajar banyak ke Desa Karangtalun untuk melakukan langkah yang sama dalam menjaga arsip desanya.
Tahun 2018, Xesa Karangtalun mendapat juara kearsipan tingkat Provinsi Jawa Timur. Namun awal 2020 ini pihaknya mengalami kendala pandemi covid-19.
"Kali ini kami bisa lakukan evaluasi dan monitoring. Desa ini jadi tempat kegiatan dalam rangka persiapan kearsipan digital," ungkap Heru.
Peran Kepala Desa Karangtalun Agus Imam Wijayanto, menurut Heru, sangat baik untuk menentukan kearsipan dan administrasi. "Ini karena peran kepala desanya yang baik. Masyarakat ini bisa mencari data yang hilang ke desa karena arsipnya tersedia," katanya.
Sementara, Camat Kalidawir Mundiyar mengapresiasi keberhasilan Karangtalun yang telah menjadi juara tingkat provinsi dalam penyelenggaraan pengarsipan dan administrasi desa. "Saya sangat mengapresiasi keberhasilan ini. Pada 2018 saat camat sebelum saya, Desa Karangtalun telah berhasil menjadi juara provinsi," kata Mundiyar.
Dia berharap Desa Karangtalun menjadi tempat belajar desa lain agar mengubah pola pikir bahwa arsip ini sangat penting. "Arsip ini sangat penting bagi generasi mendatang. Jadi, semoga desa ini menjadi guru bagi yang lain. Bisa dibayangkan apa jadinya jika desa tidak mempunyai arsip. Harus ada kemauan kepala desa untuk menertibkannya," tandasnya...