Lewat Workshop Recovery Ekonomi, Diskoperindag Kota Malang Dampingi Pelaku IKM Hadapi Masa Sulit

Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Malang membangkitkan para pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) untuk tetap bisa survive menghadapi masa pandemi Covid-19. 

Upaya tersebut dilakukan Diskopindag melalui Bidang Perindustrian dengan menggelar Workshop Recovery Ekonomi. Sebab, selama masa pandemi pelaku IKM begitu terdampak secara perekonomian.

Baca Juga : Tak Sekedar Orientasi Bisnis, Ternyata Ini Tujuan Lain Pembangunan MCC

Kepala Diskopindag, Kota Malang, Wahyu Setianto, melalui Kepala Bidang Perindustrian, Fahmi Fauzan Az menjelaskan, jika workshop ini dilakukan selama lima hari mulai tanggal 12 sampai dengan 16 Oktober 2020. 

Para pesertanya yakni pelaku industri kecil yang bergerak pada sektor makanan, minuman, kriya dan fashion.

"Di sini mereka dikuatkan kapasitas teknis dalam melaksanakan industrinya, kemudian dilakukan penguatan kapasitas dalam pengembangan usahanya ataupun keorganisasiannya, dan pengembangan terhadap kreatifitas mereka untuk lebih berinovasi, di workshop ini kita stimulus," bebernya, Rabu (14/10/2020).

Lebih lanjut dijelaskannya, di dalam workshop, pelaku IKM pada sektor makanan dan minuman, juga diberikan materi bagaimana tentang mengurus perizinan, mengurus merek, termasuk dalam kepengurusan sertifikasi halal. Sehingga, produk yang dihasilkan oleh pelaku IKM bisa benar-benar sesuai standar dan bisa mendongkrak penjualan produk mereka.

"Kita berikan materi perizinan, bagaimana mengurus PIRT, bagaimana mengurus merek sampai Online Single Submission (OSS)," ungkapnya.

Fahmi menerangkan, dalam kegiatan workshop juga diberikan materi mengenai pemasaran yang itu juga bersinergi dengan marketplace lokal maupun marketplace digital. Sehingga, diharapkan dengan mendorong para pelaku IKM untuk bergabung dengan marketplace agar bisa mendongkrak omzet mereka.

Baca Juga : Semenjak Ditangani Kemenag, Baru Ada 10 UMKM Kota Batu Mendaftar Sertifikasi Halal

"Mereka yang ikut ada 80 IKM, hanya 80 IKM karena memang menyesuaikan penganggaran kita," terangnya...

Baca Selengkapnya