Pengakuan Panitia Hajatan Mewah Kepala Kemenag Jombang yang Langgar Prokes
Reporter
Adi Rosul
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
12 - Oct - 2020, 11:45
Kepala Kantor Kemenag Jombang Taufiq Abdul Jalil menggelar hajatan mewah di tengah pandemi covid-19, telah disanksi Satpol PP Jombang karena melanggar protokol kesehatan. Pelanggar Prokes itu pun diakui oleh panitia hajatan. Seperti apa?
Taufiq menggelar hajatan pernikahan putrinya di Ballroom salah satu hotel ternama di Jombang pada Minggu (4/10). Hajatan mewah itu berlangsung sejak pukul 09.00-15.00 WIB.
Baca Juga : Warga Jombang Ramai Berburu 'Harta Karun' Uang Kuno di Persawahan
Pada resepsi itu, seluruh panitia melengkapi diri dengan masker, face shield dan menyiapkan tempat cuci tangan dan hand sanitizer, serta melakukan pengecekan suhu tubuh bagi para tamu. Namun, tidak semua protokol kesehatan diterapkan oleh penyelenggara hajatan.
Seperti dalam video yang diterima JatimTIMES, masih terlihat kerumunan di dalam gedung dan terlihat banyak orang yang mengabaikan physical distancing. Beberapa foto yang ada, juga menunjukkan tamu undangan tidak memakai masker dan tidak menjaga jarak saat berfoto dengan pengantin dan keluarga mempelai.
Menanggapi hal itu, salah satu panitia hajatan, Emy Chulaimi mengungkapkan, panitia sudah berupaya menerapkan protokol kesehatan di lokasi. Seperti menyediakan tempat cuci tangan, menyediakan masker, Thermo Gun, hand sanitizer hingga pamflet imbauan prokes.
Namun, kondisi di dalam gedung tidak bisa dikontrol dengan datangnya tamu di luar daftar tamu undangan. Karena itu, terjadi kerumunan saat resepsi pernikahan berlangsung.
"Di hajatan Kepala Kemenag Jombang, kita yang dilibatkan sudah berusaha semaksimal dan seoptimal mungkin menerapkan protokol kesehatan. Ternyata memang tamu yang hadir itu kebanyakan tamu yang tidak diundang. Beliau ini temannya banyak, dan juga sebagai ketua alumni Pondok Bahrul Ulum. Itu lah mungkin terjadi over load," ujarnya saat diwawancarai di Kantor Kemenag Jombang, Jalan Pattimura, Kecamatan Jombang, Senin (12/10).
Emy mengakui, terjadi over load tamu undangan di hajatan pernikahan yang digelar oleh Kepala Kemenag Jombang itu. Dari 600 undangan, tamu yang tidak diundang hadir sejumlah 900 orang.
"Dari undangan dengan yang datang (ke hajatan pernikahan, red) itu mencapai 900 orang over load-nya. Undangannya hanya 600. Tapi kan beliau temannya banyak, sebagai ketua alumni Pondok Bahrul Ulum. Jadi ya tidak bisa dihindari ketika kedatangan tamu-tamu seperti itu," terang pria yang menjabat sebagai Kasubag Tata Usaha Kantor Kemenag Jombang tersebut...