Masa Pandemi Covid-19, BBIB Singosari Tetap Produksi Semen Beku
Reporter
Hendra Saputra
Editor
Dede Nana
11 - Oct - 2020, 12:15
Di masa pandemi Covid-19, Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari yang merupakan produsen semen beku terbesar di Indonesia bahkan Asia Tenggara tidak berhenti memproduksi dan melayani kebutuhan semen beku. Baik di dalam negeri atau pun luar negeri pada tahun 2020.
Sebagian masyarakat dimungkinkan belum mengetahui BBIB Singosari sebagai Unit Pelaksana Teknis dari Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian yang memiliki tugas utama sebagai produsen semen beku.
Baca Juga : Wali Kota Malang Nimbrung Tinjau Pameran UMKM, Optimis Perekonomian Meningkat
Dari hasil semen beku tersebut, nantinya akan digunakan untuk proses inseminasi. Secara kualitas, semen beku produksi BBIB Singosari sudah terjamin dengan sertifikat SNI. BBIB Singosari juga telah menerapkan ISO 9001, dan ISO 17025 sehingga mengikuti standar internasional bahkan produk semen beku-nya sudah diekspor ke 9 negara di Asia dan Afrika.
Selain memproduksi semen beku, BBIB Singosari juga memberikan layanan bimbingan teknis (Bimtek) Manajemen Inseminasi Buatan. Mulai dari Bimtek Inseminator, Bimtek Pemeriksaan Kebuntingan, dan Bimtek Asisten Teknis Reproduksi. Pasalnya, BBIB Singosari juga sudah melatih tenaga inseminator dari dalam negeri. Selain itu juga banyak dari negara-negara luar yang sudah mengirimkan orang-orang mereka untuk belajar tentang peternakan di BBIB Singosari, seperti halnya Palestina, Bangladesh dan lainnya.
Lalu, apa itu semen beku?
Semen beku adalah semen yang diencerkan sesuai prosedur proses produksi, sehingga menjadi semen beku dan disimpan dalam kontainer kriogenik berisi nitrogen cair pada suhu mencapai -196 derajat celcius. Ketika akan digunakan untuk inseminasi buatan, semen beku tersebut dicairkan dengan air hangat 37-38 derajat celcius selama 15-30 detik atau bisa disebut proses thawing.
Untuk prosesnya sendiri, BBIB Singosari sangat menjaga kualitas dari sapi yang dimilikinya, mulai dari kebersihan hingga kesehatannya.
"Jadi sapi dimandikan dan makan, dibersihkan kandangnya lalu di bawa ke area penampungan," ujar staf informasi dan mutu semen Aldi, disela berkeliling di BBIB Singosari.
Penampungan dalam hal ini adalah tempat menampung sperma dan sapi dengan berbagai jenis. Di mana. sapi digiring ke sebuah area luas yang di sana sudah menunggu satu petugas yang membawa alat untuk menampung spermanya.
"Untuk satu sapi ditampung (spermanya) dua kali dalam satu minggu," kata dia.