Puluhan Mahasiswa Digelandang Polisi, Ini Sikap Kampus-kampus di Kota Malang
Reporter
Imarotul Izzah
Editor
Dede Nana
09 - Oct - 2020, 09:52
Aksi unjuk rasa tolak UU Omnibus Law Cipta Kerja di Balai Kota Malang, Kamis (8/10/2020) kemarin, masih hangat diperbincangkan masyarakat. Demo berjalan tegang dan rusuh. Terjadi aksi lempar batu, botol plastik, botol kaca, hingga petasan. Bahkan, beberapa kendaraan ringsek dan terbakar. Polisi menyemprotkan water canon, melepaskan gas air mata, hingga mengamankan ratusan orang.
Sebanyak 129 orang diamankan oleh Polresta Malang Kota atas kejadian itu. Kapolresta Malang Kota Kombespol Leonardus Simarmata, dalam konferensi persnya, Jumat (9/10/2020) menjelaskan, bahwa 129 orang tersebut terdiri dari berbagai kalangan namun didominasi oleh para mahasiswa.
Baca Juga : Ketakutan, Peserta Pameran UMKM Batik Sembunyi Saat Situasi Gedung DPRD Kota Malang Ricuh
Dari 129 tersebut, sebanyak 59 orang merupakan mahasiswa. Sementara yang lain yakni pelajar SMA 14 orang, pelajar SMK 15 orang, pelajar SMP dua orang, pengangguran 15 orang, lima orang yang berprofesi sebagai kuli, dan satu orang berprofesi sebagai buruh.
Di WhatsApp, beredar daftar nama mahasiswa yang diamankan Polresta Malang Kota. Namun, data tersebut masih belum sah kebenarannya. Untuk itu, media ini berupaya mengkonfirmasi ke kampus-kampus di kota Malang. Dari daftar tersebut, terdapat 3 nama mahasiswa dari Universitas Negeri Malang (UM).
2 Nama Mahasiswa Benar dari UM dan Sudah Dipulangkan
Saat dikonfirmasi ke pihak kampus, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Dr Mu’arifin MPd menyampaikan, bahwa dari tiga nama itu, yang benar-benar mahasiswa UM hanyalah dua orang. Dua mahasiswa yang dimaksud Mu'arifin merupakan mahasiswa teknik dan sejarah. Sementara, satu yang lain bukan mahasiswa UM.
"Kita itu ada dua (mahasiswa). Sementara hasil validasi kami yang satu itu bukan mahasiswa kami," ucapnya saat dikonfirmasi melalui telepon WhatsApp, Jumat (9/10/2020).
Pihaknya pun terus mengupdate data yang diterima, sebab diakuinya informasi yang ia terima memang banyak dan simpang siur. Sementara, dua mahasiswa UM tersebut, kata dia sudah dipulangkan.
"Sekarang kan sudah dipulangkan," ucapnya.
Dikatakan Mu'arifin, ketika ia mendapatkan daftar nama mahasiswa yang diamankan itu, pihaknya memang langsung melakukan koordinasi internal dengan kepolisian. Diungkapkan, para mahasiswa itu dimintai keterangan dan di-rapid test.
"Alhamdulillah enggak apa-apa. Wong hanya ditanyain saja. Repotnya kalau sudah crowded seperti itu kan antara yang benar dan yang gak benar berbaur," ungkapnya...