Usai Kerusuhan, 14 Perwakilan Perguruan Pencak Silat Kota Madiun Ikrar Damai
Reporter
Dodik Eko Prasetyo
Editor
Nurlayla Ratri
25 - Sep - 2020, 12:42
Peristiwa kerusuhan yang melibatkan sejumlah anggota dan simpatisan perguruan-perguruan pencak silat di Madiun beberapa waktu lalu, jadi catatan hitam dalam sektor keamanan di kota gadis itu. Agar kejadian serupa tak terulang, pengurus perguruan-perguruan silat diminta melakukan ikrar damai.
Sebanyak 14 perguruan pencak silat pun dikumpulkan di GCIO Kominfo Kota Madiun, hari ini (Kamis, 24/9/2020) untuk mengikuti rapat koordinasi bersama Forkopimda. Hadir dalam rakor tersebut Wali Kota Madiun H Maidi.
Baca Juga : Wali Kota Maidi Ajak LSM dan Ormas Rem Covid, Injak Gas Ekonomi
Maidi mengungkapkan, selama ini Pemerintah Kota Madiun sendiri terus berupaya dalam mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di saat sedang berperang melawan pandemi Covid-19.
"Kota kita sedang berbenah, jangan sampai apa yang sudah baik ini terhalangi oleh oknum yang tidak bertanggung jawab," jelasnya.
Maidi menambahkan, seluruh peserta yang hadir dalam rapat, baik Forkopimda bersama masing-masing perguruan sepakat menjunjung tinggi ikrar damai.
Ikrar damai hari ini dilakukan 14 perguruan pencak silat yang ada di seluruh Kota Madiun yakni Perguruan Merpati Putih, Tapak Suci, PSHW Tunas Muda, PSHT, IKS Pro Patria, Persinas Asad, Pagar Nusa, Ki Ageng Pandan Alas, IKSPI Kera Sakti, OCC Pangastuti, SH Tuhu Tekad, Persaudaraan Rasa Tunggal, Cempaka Putih dan Persati.
"Ikrar damai tersebut bukan hanya dibacakan, melainkan juga ditandatangani oleh masing-masing perwakilan perguruan dan Forkopimda Kota Madiun," ungkapnya.
Dengan banyaknya perguruan pencak silat yang ada di Kota Madiun, ikrar damai tersebut dirasa penting dan perlu. Hal tersebut sebagai tindak lanjut aksi oknum yang tak bertanggung jawab beberapa waktu.
Baca Juga : Masih Ada Saja Pelanggar Saat Operasi Yustisi yang Digelar Polresta Madiun
"Mirisnya aksi kerusuhan kemarin disinyalir dari ulah masyarakat luar Kota Madiun. Karenanya, seluruh perwakilan pencak silat bersama Forkopimda sepakat adanya sanksi yang mendidik bagi orang yang berbuat onar ke depan," terangnya.
Menurut Maidi, perguruan pencak silat tidak pernah mengajarkan anggotanya untuk berbuat onar seperti itu. "Kalau ada itu berarti oknum yang tidak bertanggung jawab. Kita sepakati bersama untuk memberikan pelatihan sementara di markas 501," tegasnya...