Kesulitan Dapat Pupuk Bersubsidi, Petani di Trenggalek Wadul Dewan
Reporter
Ganez Radisa Yuniansyah
Editor
A Yahya
23 - Sep - 2020, 12:21
TRENGGALEKTIMES- Sejumlah petani di Trrenggalek keluhkan kelangkaan pupuk. Hal itu diketahui saat para petani ini mengadukan persoalan tersebut kepada wakil rakyat.
Keluhan tersebut disampaikan sekelompok petani di Desa Masaran dan Munjungan Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Mereka minta kebijakan pemerintah atas kelangkaan pupuk yang dialami petani saat ini.
Baca Juga : Bertani Tembakau Ramah Lingkungan, Dispertapa Pemkab Blitar Gelar Pelatihan Pestisida Nabati
Mendapati pengaduan tersebut, Pranoto selaku Ketua Komisi II DPRD Trenggalek menjelaskan pendistribusian pupuk bersubsidi. "Sepertinya banyak yang belum faham betul akan adanya aturan terkini terkait pupuk bersubsidi, jadi kami beri beberapa arahan agar petani tidak hanya bertanya-tanya tentang adanya kartu tani ," jelas Pranoto," Selasa (22/09/2020).
Menurut Pranoto dalam hal ini pemerintah masih menerapkan proses kearifan lokal. Artinya jika petani belum menerima kartu tani, bisa mengajukan ke dinas pengampu untuk segera diproses.
Pranoto juga ingatkan DPP wilayah agar jemput bola lakukan pengajuan dan rutin evaluasi. Agar data cepat tersalur ke dinas, dengan demikian pupuk maksimal dua hari sudah terkirim. "Setelah dibuka kenapa hingga telat pupuk, karena cara pengajuan yang masih belum dipahami masyarakat. Jadi untuk mendapatkan itu semua harus ada pengajuan," tuturnya.
Pranoto juga menyatakan hingga saat ini pupuk masih tersedia di distributor, tinggal pengajuan dari kelompok tani. Menurut Pranoto pemerintah tidak mempersulit, namun seharusnya para petani mengeri akan regulasi yang ada. "Apa lagi Kecamatan Munjungan, karena wilayahnya pegunungan maka perlu armada transportasi yang memadai dari distributor ke masing-masing kelompok tani," tuturnya.
Sementara itu, Sunoto selaku perwakilan kelompok tani Sri Handayani dari Desa Munjungan mengaku puas dengan hasil hearing hari ini. Namun pihaknya menyayangkan akan persyaratan yang dirasa rumit. "Jawaban dari dinas tidak akan memberikan administrasi yang begitu rumit, katanya pupuk di gudang masih ada," ucapnya.
Baca Juga : Baca Selengkapnya