Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar benar-benar serius mengembalikan kejayaan pertanian tembakau di daerahnya. Beragam program gencar dilaksanakan oleh Pemkab Blitar melalui Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertapa). Di antaranya dengan gelar pelatihan pembuatan pupuk organik dan pestisida nabati.
Pelatihan yang digelar selama dua hari diikuti 12 orang petani tembakau dari Desa Butun dan Desa Sukosewu Kecamatan Gandusari. Ya, untuk pelatihan edisi kali ini peserta memang dibatasi dalam rangka pencegahan penyebaran covid-19.
Baca Juga : Jadi Sarang Kerumunan, 4 Tempat Nongkrong Ditutup Polres Blitar
Nampak para petani nampak bersemangat mengikuti pelatihan hari pertama yang digelar di Rumah Makan Joglo, Kecamatan Kanigoro, Senin (21/9/2020). Dari pelatihan ini para peserta mendapat bekal ilmu tiga materi. Masing-masing penggunaan pestisida nabati dan pengendalian hama dan penyakit tanaman tembakau. Kemudian jenis-jenis pestisida nabati sesuai kearifan lokal dan terakhir materi tentang menuju pertanian tembakau organik yang ramah lingkungan.
Peserta mendapat paparan materi dari narasumber yang kompeten di bidangnya. Yakni Kristina Sri Wijayanti dari Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat (Balitas) Malang dan Mohammad Zainal Abdillah dari PT Sadhan Arif Nusa.
“Program dari Dinas Pertanian Kabupaten Blitar seluruh komoditas kita dorong menuju ke organik, termasuk tembakau. Sehingga budidaya, mulai dari pupuk, pestisida hingga obat-obatannya diupayakan menuju ke organik,” ungkap Sekretaris Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Blitar, Ir. Nevi Setya Budiningsih.
Dikatakannya, budidaya secara organik masih belum terlalu familiar bagi sebagian kalangan petani. Oleh sebab itu diperlukan pelatihan-pelatihan agar para petani semakin mengenal dan faham tentang bertani secara organik.
Baca Juga : Babinsa Mlati Tanamkan Kedisiplinan Perangkat Desa Mlati
“Dengan pelatihan ini kita merubah mindset. Dimana petani yang semula bertani dengan bahan-bahan kimia di pelatihan ini kita beri pemahaman bahwa dengan menggunakan pestisida nabati bisa menghasilkan produk yang lebih aman. Dan yang jelas, dengan organik hasil produksi pertanian yang dihasilkan akan lebih bagus dibanding dengan kimia. Dan untuk tembakau yang langsung dikonsumsi, penggunaan organik akan memberikan jaminan keamanan,” jlentrehnya.
Lebih dalam dia menyampaikan, budidaya secara organik juga cenderung lebih praktis dan mudah. Selain itu, bertani organik dari segi biaya juga lebih irit.”Biaya lebih sedikit dan hasilnya lebih aman, lebih banyak,” pungkas Nevi.(*)