Langgar Prokes, 50 Pedagang Pasar Maron Dimasukkan ke Mobil Jenazah Berisi Keranda

Berani melanggar protokol kesehatan (prokes) di Kabupaten Probolinggo, maka bersiap dengan sanksi yang diterapkan oleh Satgas Covid-19. Tak hanya sanksi sosial, seperti membersihkan area pasar atau bernyanyi saja. Tapi, sanksi bagi pelanggar prokes di Kabupaten Probolinggo adalah dimasukkan di dalam mobil jenazah yang di dalamnya ada keranda.

Hal ini terlihat dari 50 pedagang dan pembeli di pasar Maron yang melanggar prokes dengan sanksi dimasukkan ke mobil jenazah.  “Tadi ada 50 pedagang dan pembeli di pasar Maron kita hukum berdiam di mobil jenazah,” kata Koordinator Pengamanan dan Penegakan Hukum Satgas Covid-19 Kabupaten Probolinggo Ugas Irwanto, Senin (7/9/2020).

Baca Juga : Jenazah Mahasiswa asal Madiun yang Terseret Ombak Pantai Parangtritis Tiba di Rumah Duka

Penegakan sanksi tersebut dalam rangka untuk membuat efek jera bagi para pelanggar prokes yang ditemui Satgas Covid-19 Kabupaten Probolinggo.

“Salah satu contoh dari keranda ini. Di sini mereka memang kami berikan sanksi sosial untuk membayangkan bahwa yang meninggal ini terkena Covid-19. Sehingga betul-betul mereka ini jera dan menyampaikan ke keluarga dan masyarakat sekitarnya," ujarnya.

Tak hanya sanksi memasukkan pelanggar prokes ke dalam mobil jenazah, Satgas Covid-19 Kabupaten Probolinggo juga memberikan sanksi lainnya. Dari pantauan di pasar Maron, pengunjung yang memasuki pasar tidak memakai masker langsung diberhentikan dan dilakukan pendataan. Penyitaan identitas diri berupa KTP juga dilakukan dalam sidak prokes itu.

Tak luput, para pedagang yang melanggar prokes pun dilakukan penindakan. Bahkan ada yang langsung dilakukan penutupan dan penyegelan kios dan bedak karena pedagangnya tidak disiplin menerapkan prokes.

"Di pasar Maron ini tadi sudah ada bedak dan toko yang kita tutup. Jadi kita tidak main-main dalam penegakan protokol kesehatan ini,” ujar Ugas.

Baca Juga : Pelajar Asal Madiun yang Tenggelam di Parang Tritis Ditemukan

Ugas menambahkan, Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo melakukan sidak (inspeksi mendadak) dalam rangka sedikit memaksa masyarakat dengan harapan masyarakat jera dan tahu bahwa virus ini memang risikonya tinggi serta mengakibatkan kematian.

Sidak, masih kata Ugas, akan mereka lakukan secara bergilir di berbagai kawasan keramaian secara bertahap. Dengan  harapan masyarakat betul-betul disiplin dan sadar atas bahayanya Covid-19. “Jadi kalau sadar sudah tidak bisa dipaksakan...

Baca Selengkapnya