Ada 5 Korban Tewas, Risma Diminta Tak Intervensi Atasi Kebakaran
Reporter
M. Bahrul Marzuki
Editor
Nurlayla Ratri
02 - Sep - 2020, 06:31
Adanya lima korban tewas akibat kebakaran di sekitar Pasar Blauran atau Jalan Kranggan pada Minggu (30/8) seakan mengingatkan pada peristiwa serupa di Surabaya pada 29 Mei 2018 di Jalan Kebalen Kulon.
Hanya saja pada peristiwa di Kebalen Kulon, jumlah korban lebih banyak. Yakni, mencapai 8 orang.
Baca Juga : Turki v Yunani Makin Panas, Erdogan Nyatakan Siap Perang
Meski saat ini jumlah korban terhitung lebih sedikit tetap memantik reaksi keprihatinan. Kali ini datang dari Ari Bekti mantan Kasi Ops Damkar Surabaya yang pernah bertugas di sana selama 11 tahun sebelum akhirnya pensiun pada tahun 2019.
Meski sudah pensiun Ari tetap memantau dinamika peristiwa yang terjadi di Surabaya. Termasuk peristiwa kebakaran di area Pasar Blauran kemarin. Berikut wawancara eksklusifnya dengan SurabayaTIMES lewat format tanya jawab.
Tanya: Anda apa memantau peristiwa kebakaran di Blauran kemarin?
Ari Bekti: Iya saya memantau, kemarin itu sebenarnya bukan kesulitan. Hanya saja orang kalau terjadi kebakaran itu tidak serta merta menghubungi pemadam kebakaran. Tapi mereka panik menangani kebakaran.
Tanya: Lantas bagaimana yang terjadi kira-kira?
Ari Bekti: Ini intinya terjadi 30 menit sebelum pemadam datang. Saya dapat laporan pukul 7.15, dapat kiriman gambar. Berarti pukul 6.40 sudah terjadi kebakaran. Pemadam baru dapat berita sekitar pukul jam 7.10, artinya jeda waktu 30 menit lebih dan tidak sampai 15 menit sudah sampai lokasi karena jaraknya dekat sekali dengan pusat.
Tanya: Banyak model bangunan di Indonesia tak memiliki antisipasi jika terjadi peristiwa kebakaran?
Ari Bekti: Bangunan di Indonesia pada umumnya itu membuat membuat suatu pos kamling lebih dominan pada antisipasi kriminal. Di dalam ada pintu harmonika buka rolling door. Semua pintu harmonika bahannya adalah besi baja sehingga punya kesulitan untuk dibongkar.
Tanya: Damkar Surabaya kan memiliki fasilitas luar biasa, bahkan memiliki mobil pemadam model bronto yang bisa menjangkau ketinggian?
Ari Bekti: Dengan bangganya wali kota punya bronto empat tak salah. Itu sebenarnya tak terlalu menunjang jika kebakaran indoor. Dan kalau itu sudah action, di bawah ini petugas kayak dibom karena dia punya kekuatan dengan High Presure. Kalau yang selang teman kemampuan 7 bar. Ini kalau mau minta 20 bar keturutan. Nah ini belum gravitasinya. Tak perlu pakai bronto tetapi wali kota mewajibkan, wali kota punya gambaran untuk sebagai promosi kota pada investor, show of force. Tapi tidak tepat pada tempatnya...