Demi Keakuratan Data, Pemkot Kediri Selenggarakan Sensus Penduduk Offline
Reporter
Bambang Setioko Kediri TIMES
Editor
Yunan Helmy
01 - Sep - 2020, 01:55
Pasca-berakhirnya sensus penduduk online (SP 2020) beberapa waktu lalu, Badan Pusat Statistik Kota Kediri akan segera melakukan sensus penduduk offline. Sensus offline ini akan diselenggarakan selama 15 hari ke depan, mulai 1 September hingga 15 September 2020.
Untuk itu, Senin (31/8) bertempat di ruang Joyoboyo Kota Kediri, digelar pembukaan sensus penduduk secara offline yang diikuti oleh petugas sensus penduduk offline.
Baca Juga : Segarkan Kepengurusan, Ini Pesan Ketua MUI Banyuwangi soal Perubahan Zaman
Agus Puji Raharjo, kepala BPS Kota Kediri, menyampaikan pentingnya sensus penduduk tahun 2020. “Pelaksanaan sensus ini sangat penting untuk capai keakuratan data kependudukan,” ungkapnya.
Agus mengatakan bahwa kegiatan yang dilakukan serentak secara nasional ini guna mendukung program satu data Indonesia.
Dalam kesempatan yang sama, dia menegaskan bahwa masyarakat tidak perlu risau jika kedatangan tim sensus penduduk offline ini. Sebab, sebelum melaksanakan tugasnya, BPS Kota Kediri telah memastikan kesehatan para petugas. Bahkan telah dilakukan rapid test.
“Saya imbau masyarakat tidak perlu takut karena kami telah melakukan rapid test kepada semua petugas kami dan hasilnya non-reaktif. Di samping itu, mereka juga diwajibkan untuk tetap mematuhi protokol kesehatan selama menjalankan tugas,” jelasnya.
Tercatat, sedikitnya 250 petugas sensus telah disiapkan untuk melakukan sensus penduduk tahun 2020 secara offline. Dalam menjalankan tugasnya, petugas akan melakukan dua metode sensus, yaitu konfirmasi dan verifikasi.
Petugas sebelumnya akan melakukan konfirmasi kepada ketua RT setempat terkait data-data warganya. Kemudian memastikan bahwa yang tercatat memang betul-betul warga setempat dan beberapa data penunjang lainnya.
Sementara itu, bagi penduduk yang telah melakukan sensus penduduk secara online, akan tetap dilakukan konfirmasi dan verifikasi untuk memastikan bahwa data yang ada benar-benar akurat. Hal ini dilakukan guna memastikan sejumlah data yang rawan keliru, seperti alamat, umur, dan semacamnya.
Baca Juga : Baca Selengkapnya