Jalur Kereta Api Klakah-Pasirian Dimulai Tahun 1896, Ditutup Pada Tahun 1988
Reporter
Moch. R. Abdul Fatah
Editor
A Yahya
29 - Aug - 2020, 03:02
Jalur kereta api dari Klakah ke Pasirian tidak lepas dari jaman penjajahan Belanda. Keberadaannya ditujukan untuk angkutan orang dan kekayaan alam dari wilayah selatan Lumajang.
Menurut data di Wikipedia, jalur kereta api dari Klakah ke Pasirian mulai dibuka oleh Belanda sejak tanggal 16 Mei tahun 1896 dan ditutup pada tanggal 1 Februari 1988, atau sekitar 92 tahun kemudian.
Baca Juga : Dirjen Perhubungan Darat Terapkan E-Ticket Bus, PO Bus Yakin Bisa
Sampai dengan tahun 1988, angkutan kereta api ini masih berfungsi. Waktu penumpang dari Klakah ke Lumajang memang mulai sepi. Walau demikian, pada setiap stasiun, kereta api ini selalu berhenti untuk menaikkan dan menurunkan penumpang.
Dari Klakah sampai dengan Pasirian, kereta api ini melalui beberapa stasiun yang jaraknya cukup dekat, diantaranya stasiun Grobogan, Sukodono, Tempeh dan Pasirian.
Sayangnya, sejumlah kelengkapan lintasan kereta api ini kini banyak yang hilang, mulai dari rel kereta api, wesel, dan sejumlah kelengkapan lainnya. Bahkan bangunan stasiun banyak yang berubah fungsi untuk keperluan lain.
"Kalau di Pasirian sudah banyak lintasan rel yang sudah menjadi bangunan. Maka kalau harus diaktifkan kembali harus ada sosialisasi yang cukup, agar tidak terjadi konflik," kata Octaviani, Wakil Ketua DPRD Lumajang ketika dimintai komentarnya terkait dengan reaktivasi angkutan kereta api dari Klakah ke Pasirian.
Baca Juga : Siap-Siap, Kota Malang Bakal Tambah Jalur Pesepeda, Ini Titiknya
Pemerintah memang sedang akan menghidupkan kembali sejumla rel kereta api yang sempat ditutup karena sepi penumpang. Salah satunya, jalur kereta api yang menghubungkan Klakah, sebagai stasiun utama dengan wilayah selatan Lumajang...