Rutin Bagi-Bagi Nasi Gratis, Komunitas di Yogyakarta Ini Dapat Donatur dari Dubai
Reporter
Imam Mutaqqin
Editor
Nurlayla Ratri
28 - Aug - 2020, 05:16
Saat pandemi Covid-19 melanda, penyediaan warung makan gratis hingga bagi-bagi nasi kotak semakin populer di berbagai kalangan masyarakat. Walaupun sebelumnya sudah banyak dilakukan khususnya setiap hari Jumat, kini kegiatan sosial ini semakin meningkat jumlah pelakunya. Terbukti, di Kota Yogyakarta hampir setiap masjid bisa ditemui persediaan nasi kotak usai salat Jumat.
Hendra Saputra, salah satu pegiat bagi-bagi nasi kotak di wilayah Jogja menyatakan mampu menyediakan hingga ratusan bungkus setiap minggunya. Dengan dibantu beberapa orang tetangga rumahnya, ia tidak pernah absen dalam menyediakan nasi kotak bagi masjid dan panti asuhan.
Baca Juga : Baksos PSHW Desa Kerang Magetan Bantu Bedah Rumah Tidak Layak Huni
Bahkan di Kabupaten Kulon Progo ada warung yang tidak jauh dari masjid dan selalu menyediakan menu makan siang gratis setiap hari kecuali hari minggu. Warung yang diberi nama Warung Sedekah dan Berbagi ini dikelola oleh pensiunan dosen perguruan swasta ternama di Jogja. Menurut Abdul Goffar, pemilik warung ia selalu menyediakan antara 50 sampai 70 porsi makan gratis setiap harinya.
Tentang dana yang digunakan, Hendra yang menamakan kegiatannya dengan istilah “Senabung” alias sedekah nasi bungkus ini mengaku berasal dari 50 orang lebih donatur.
Dari puluhan donatur ini, setiap minggunya ia mengaku selalu ada yang donasi hingga 20 orang. Dengan beragam profesi sang donatur, Hendra tidak pernah kesulitan dalam mencari dana untuk dialokasikan.
“Donaturnya ada yang besar, dari Timur Tengah tepatnya Dubai selalu rutin donasi tiap bulan hingga Rp 2 jutaan,” ujarnya saat ditemui, Kamis (27/8) malam di rumahnya.
Untuk distribusi, ayah dua orang ini mengaku malah mengalami kesulitan karena masih harus terus mencari lokasi setiap minggunya. Walaupun tidak sedikit panti asuhan sebagai penerima tetap, untuk masjid dan target yang sifatnya temporer relatif mengalami kendala.
“Kalau masjid di kota sudah hampir ada semua, biasanya kami bagi ke masjid wilayah lain, seperti Bantul dan Kulon Progo juga,” terangnya.