Unjuk Rasa Tambang Pasir Ilegal, Mahasiswa Blitar Bersitegang dengan Penambang
Reporter
Aunur Rofiq
Editor
Dede Nana
26 - Aug - 2020, 09:32
Puluhan mahasiswa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Blitar menggelar aksi unjuk rasa di Mapolres Blitar, Rabu (26/8/2020). Mahasiswa mendesak aparat penegak hukum melakukan penindakan penambang pasir ilegal yang masih beroperasi.
Tak hanya itu, mahasiswa juga menuntut penjagaan ketertiban pertambangan di Kabupaten Blitar sesuai dengan prosedural Undang-Undang yang berlaku. Mahasiswa juga ingin aparat melakukan sidak berkala di sekitar tambang yang akses jalannya rusak akibat truk muatan pasir yang melebihi tonase.
Baca Juga : Bea Cukai Kediri Bakar Puluhan Sex Toys dan Tembakau Ilegal Bernilai Ratusan Juta Rupiah
Aksi kali ini sempat ricuh dan diwarnai ketegangan antara mahasiswa dengan massa penambang pasir. Saat massa mahasiswa sedang berorasi di depan pintu gerbang Mapolres Blitar, dari arah barat tiba-tiba datang ratusan penambang pasir. Agar tidak terjadi bentrokan, polisi melakukan pengamanan dengan membendung massa untuk menghindari bentrok.
Adu mulut sempat mewarnai kericuhan yang terjadi antara massa mahasiswa dengan para penambang pasir. Dengan tingkat emosi yang tinggi, massa penambang pasir berhasil merengsek mendekati mahasiswa. Namun personil kepolisian yang disiagakan langsung melokalisir massa dari kedua kubu. Massa mahasiswa tetap berada di depan pintu gerbang Mapolres sementara massa penambang pasir berada di barat pintu gerbang dengan pengamanan ketat petugas kepolisian.
Kabag Ops Polres Blitar, Kompol Sapto Rachmadi mengatakan, terkait aksi unjuk rasa kali ini, Polres Blitar hanya menerima surat pemberitahuan dari mahasiswa. Sementara para penambang pasir tidak menyampaikan surat pemberitahuan dan datang secara tiba-tiba.
“Setelah kami lakukan koordinasi dan berhasil, kedua massa sepakat untuk membubarkan diri. Tidak sampai ada bentrokan dan kontak fisik, mereka langsung bubar,” terang Sapto Rahmadi.
Untuk mengamankan aksi unjuk rasa ini Polres Blitar menerjunkan 200 personil. Setelah dari Mapolres Blitar, mahasiswa PMII melanjutkan aksi unjuk rasa ke kantor Bupati Blitar di Kanigoro. Di lokasi kedua ini dilakukan pengawalan ketat oleh aparat kepolisian, agar kedua belah pihak yakni mahasiswa dan penambang pasir tidak bertemu lagi di satu titik.
Baca Juga : Baca Selengkapnya