Menengok Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka di SMAN 2 Malang
Reporter
Imarotul Izzah
Editor
A Yahya
18 - Aug - 2020, 10:10
Uji coba pembelajaran tatap muka dilaksanakan hari ini (Selasa, 18/8/2020). Di Kota Malang, terdapat 3 sekolah yang melaksanakan uji coba ini, mulai dari SMA, SMK, dan SLB. Media ini menengok pelaksanaan pembelajaran tatap muka di salah satu sekolah, yakni SMAN 2 Malang.
Jika sebelumnya siswa masuk pada pukul 06.45 WIB, kini siswa masuk pada pukul 07.00 WIB. Memasuki area sekolah, siswa dicek suhu tubuhnya. Apabila di atas normal maka akan diarahkan menuju UKS untuk diisolasi dan dirawat. Selanjutnya, para siswa akan masuk sekolah dengan menjaga jarak. Di paving, telah ada jejak-jejak kaki sebagai petunjuk untuk menjaga jarak. Tentunya, siswa juga wajib mencuci tangan. Bahkan, tas siswa juga disemprot dengan disinfektan.
Selanjutnya adalah melakukan absensi. Jika sebelumnya menggunakan finger print, kali ini absensi cukup menyodorkan wajah saja. Secara otomatis mesin akan mengenali siswa.
Baca Juga : 27 Sekolah Ajukan Tatap Muka, 3 Sekolah yang Resmi
Masuk ke dalam kelas juga harus menjaga jarak. Di masa uji coba ini, yang masuk adalah siswa dari Kelompok Belajar Cepat (KBC) yang berjumlah 20 anak. Dipantau media ini, mereka dibagi menjadi dua kelas lantaran mengikuti pelajaran sesuai dengan peminatannya, yakni IPA dan IPS, 9 siswa IPA dan 11 siswa IPS. Apabila mengikuti pelajaran umum, keseluruhannya akan menjalani pembelajaran di Aula.
Siswa pun kini hanya menjalani 6 jam pelajaran dengan per jamnya 30 menit. Sehingga, pukul 11.30 WIB mereka sudah pulang. Sementara sebelum pandemi, siswa harus menjalani 10 jam pelajaran dan pulang sekolah pukul 15.15 WIB.
Kepala SMAN 2 Malang Hariyanto menyampaikan, secara de facto SMAN 2 sudah melaksanakan pembelajaran tatap muka untuk siswa KBC sejak 2 minggu yang lalu. Hal ini disebabkan orang tua KBC yang memang menginginkan anak-anaknya belajar di sekolah.
"Tapi di samping itu kita juga sudah mengadakan polling dengan seluruh orang tua. Sekitar 83% seluruh orang tua di SMA 2 ini menginginkan belajar offline atau luar jaringan (luring)," ungkapnya kepada media ini.
Sekolah pun akhirnya melakukan berbagai persiapan, mulai dari SOP, kurikulum, hingga sarana prasarananya...