Aksi Buruh di Jombang Nilai Jokowi Gagal Berpihak ke Buruh
Reporter
Adi Rosul
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
14 - Aug - 2020, 09:18
Buruh di Jombang kritik Presiden RI Joko Widodo tak mampu beri kemerdekaan terhadap buruh pabrik. Kritik buruh terhadap Jokowi ini disampaikan dengan menggelar aksi unjuk rasa.
Puluhan buruh pabrik PT Sumber Graha Sejahtera (SGS) Jombang berunjuk rasa di depan kantor DPRD Jombang, Jalan KH Wahid Hasyim, Kecamatan/Kabupaten Jombang, Jumat (14/8) pagi. Massa aksi datang dengan membawa poster dan spanduk tuntutan.
Baca Juga : Tak Kantongi Izin, Polres Malang Biarkan Aksi Massa Berjalan tanpa Protokol Covid 19
Di lokasi aksi, sejumlah buruh bergantian orasi menyampaikan aspirasinya. Isu omnibus law masih menjadi materi yang disampaikan pada aksi buruh pabrik kayu lapis tersebut. Bahkan, mereka menyinggung Presiden Jokowi gagal membela kaum buruh.
"Pemerintahan Pak Jokowi ini sendiri gagal. Gagal dalam mengatur undang-undang tenaga kerja. Karena undang-undang ini dibuat sepihak, tanpa ada kesepakatan dari seluruh organisasi serikat pekerja," ujar salah seorang buruh, Muhamad Munadi di lokasi unjuk rasa.
Di depan rumah wakil rakyat itu, Munadi juga menyampaikan persolan tunjangan hari raya (THR) yang hingga kini belum tuntas. Ada puluhan rekan buruhnya yang hingga kini THR belum diberikan oleh PT SGS Jombang. "Salah satunya hak-hak normatif kita yakni hak THR. Dari tiga ribu buruh ada tiga puluh dua orang buruh yang belum mendapatkan THR. Ini saya mengasumsikan bentuk praktik omnibus law," sebutnya.
Munadi menjelaskan, perundingan bipartit sudah berulang kali digelar. Namun, perundingan itu tidak sama sekali menemukan solusi. Ia menganggap, perusahaan menjalankan kemauannya sendiri.
Baca Juga : Mengaku Ada Kepentingan Politik, Pelaku Seni di Malang Ancam Bakal Lakukan Aksi Susulan
"Pihak pemerintah Kabupaten Jombang, hanya merekomendasikan perundingan dan perundingan, hasilnya tetap sama tidak ada hasil yang memuaskan. Dan yang kita laporkan ke provinsi juga sama, nihil. Tidak ada jawaban. Perusahaan masih tetap menjalankan kemauannya sendiri," pungkasnya...