PP Banyuwangi Ungkap Dugaan Penyimpangan Izin Perkebunan, Mencuat Kasus Pencurian Singkong
Reporter
Nurhadi Joyo
Editor
A Yahya
04 - Aug - 2020, 04:05
Sesuai Keputusan Bupati Banyuwangi No 188 Tahun 2019 tentang Penetapan Kelas Kebun Berdasarkan Hasil Penilaian Usaha Perkebunan Tahun 2019, di perkebunan Kalibendo tertera hanya komoditi karet, kopi dan cengkeh dan tidak terdapat komoditi singkong.
Menurut Zamroni, Ketua Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila (PP) Banyuwangi hasil penelusuran di lokasi perkebunan Kalibendo, terdapat berhektar-hektar tanaman singkong, durian, buah naga, jagung dan pisang. Dengan kenyataan tersebut diperkirakan makin membuat kondisi ekonomi warga sekitar perkebunan, khususnya di Desa Bulusari, makin jeblok.
Baca Juga : Proses Coklit Data Pemilih, Ini Temuan Bawaslu Kabupaten Blitar
Karena komoditi pisang dan jagung milik warga kalah bersaing dengan hasil panen dari perkebunan. Pernyataan tersebut diungkapkan jajaran Pengurus PP Banyuwangi dalam acara pertemuan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Banyuwangi di Lounge Pemkab Banyuwangi Senin (3/8).
Selain itu, mantan Ketua HMI Banyuwangi itu juga mengungkapkan dugaan adanya upaya kriminalisasi dalam kasus yang menimpa Yoga Pratama (18) dan Syaiful (17), dua pemuda asal Desa Bulusari, Kecamatan Glagah, Banyuwangi yang dituduh mencuri ketela pohon milik perkebunan.
“Pengakuan Yoga kepada keluarga, saat diamankan oleh pihak perkebunan, dia tidak membawa singkong, karena sudah habis dibakar dan dimakan, namun ketika di kepolisian, tiba-tiba ada barang bukti setengah karung singkong,” jelasnya.
Selanjutnya dia menuturkan singkong yang dijadikan barang bukti disinyalir disiapkan oleh pihak perkebunan Kalibendo.“Jika itu benar, ada apa dengan penegakan supremasi hukum di Banyuwangi,” tegas Zamroni.
Kedatangan ormas kepemudaan yang identik dengan seragam loreng hitam oranye ke kantor bupati Banyuwangi, ini dalam rangka mendampingi puluhan masyarakat Desa Bulusari, Kecamatan Glagah dalam upaya mencari keadilan atas perkara hukum yang menimpa Yoga Pratama dan Syaiful.
Dalam pertemuan di kantor Pemkab tersebut pengurus PP Banyuwangi bersama perwakilan warga desa Buliusari ditemui oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Banyuwangi, Ir Mujiono, dan didampingi oleh Kepala Dinas Pertanian, Arief Setyawan serta Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, Abdul Aziz Hamidi.
Begitu mendengar keluh kesah wong cilik asal Desa Bulusari, Kecamatan Glagah, ketiganya langsung tertunduk dan sempat menghela nafas yang dalam seakan ikut merasakan duka yang dirasakan warga...