Ditinggal Jaga di Pos Kamling, Gudang Terbakar, Warga Blitar Merugi 400 Juta
Reporter
Aunur Rofiq
Editor
Yunan Helmy
22 - Jul - 2020, 03:15
Gudang penyimpanan pakan ayam di Lingkungan Krajan RT 07 RW 03 Kelelurahan Jegu, Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar, terbakar, Selasa (21/7/2020) dini hari. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Namun si pemilik gudang Ahmad Dwi Sasmito merugi Rp 400 juta.
Informasi yang dihimpun dari kepolisian, gudang tersebut terbakar saat pemilik sedang berjaga di pos kamling yang tak jauh dari rumahnya.
Baca Juga : Starting Gird Dibuat, Pengendara Masih Banyak yang Melanggar
“Pemilik, yakni Dwi Sasmito, mendengar suara letupan berulang-ulang. Dia pun penasaran dengan bunyi tersebut dan mencari dari mana bunyi itu berasal. Dia kaget, ternyata bunyi itu sumbernya dari gudang pakan ayam miliknya yang telah dalam keadaan terbakar. Kebakaran diketahui saat api sudah membakar bagian depan gudang," ungkap Kasubag Humas Polres Blitar AKP Imam Subechi.
Korban yang mengetahui gudang miliknya terbakar meminta pertolongan kepada warga setempat. Api kemudian dipadamkan dengan alat seadanya.
Selanjutnya korban berteriak meminta tolong dan membuka pintu gudang sambil memadamkan api menggunakan alat seadanya.
"Sejumlah saksi yang dimintai keterangan mengatakan, sejak sekitar pukul 19.30 WIB, kedua saksi mencium bau seperti ada barang yang terbakar. Barang yang dicari tersebut ternyata kebakaran yang baru diketahui setelah korban berteriak minta tolong,” ungkapnya.
Baca Juga : Tuntut Honor PSBB, Puluhan Hansip Geruduk Kantor Kelurahan Kauman
Lebih dalam Imam menyampaikan, gudang pakan yang terbakar merupakan bangunan semi permanen berukuran 6 x 15 meter. Gudang ini beratap asbes dengan dinding terbuat dari batako. Sementara dinding sebelah kiri dan belakang terbuat dari seng. Sementara isi dalam gudang adalah tumpukan bekatul, jagung dan bahan pakan ayam lainnya.
“Api baru bisa dipadamkan satu jam kemudian setelah datangnya dua unit mobil pemadam kebakaran dari Pemkab Blitar. Adapun penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan," pungkasnya...