Tina Toon Angkat Suara Soal PJJ Permanen, Ini Penjelasan Kemendikbud
Reporter
Imarotul Izzah
Editor
Dede Nana
10 - Jul - 2020, 01:20
Beberapa waktu yang lalu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mewacanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) diterapkan secara permanen dan hybrid. Wacana ini disampaikan Nadiem saat rapat kerja bersama dengan Komisi X DPR RI, Kamis (2/7/2020).
"Pembelajaran jarak jauh ini akan menjadi permanen. Bukan pembelajaran jarak jauh pure saja, tapi hybrid model. Adaptasi teknologi itu pasti tidak akan kembali lagi," kata Nadiem.
Baca Juga : Prodi Nuansa Bisnis dan Ekonomi Paling Diminati Seleksi Bersama Masuk Politeknik Negeri
Wacana ini lantas menjadi topik hangat yang sedang ramai dibicarakan masyarakat karena menuai pro dan kontra. Berbagai pihak menilai, pelaksanaan PJJ secara permanen belum cocok untuk diterapkan di Indonesia, mengingat segala keterbatasan yang dimiliki. Bahkan, Tina Toon sebagai anggota DPR muda sempat ikut angkat bicara melalui instastory instagram miliknya.
"Terus smartphone, gadget, dan kuota internetnya semua dibayarin mas menteri? Kan gak semua masyarakat orang kaya. Kan ga semua masyarakat melek teknologi kayak di kota besar, yang pelosok-pelosok gimana," ungkap Tina Toon.
Direktur Jenderal (Dirjen) Guru dan Tenaga Kependidikan Iwan Syahril pun meluruskan pemaknaan soal PJJ permanen tersebut.
"Yang saya simak dari diskusi atau pemaknaan tentang PJJ permanen ini seolah-olah PJJ-nya permanen full dalam online learning semua (tidak ada sekolah lagi). Ini yang perlu diklarifikasi," ucapnya dalam Bincang Sore di kanal YouTube resmi Kemendikbud.
Iwan menyampaikan, yang akan permanen adalah tersedianya berbagai platform PJJ. Baik yang bersifat daring dan luring, yang selama ini telah ada untuk mendukung siswa dan guru dalam proses belajar mengajar selama masa pandemi...