Suka Duka Menjaga Pintu Masuk Wilayah Utara Banyuwangi
Reporter
Nurhadi Joyo
Editor
A Yahya
03 - Jul - 2020, 03:13
Banyak suka duka dirasakan petugas saat bertugas menjaga pintu masuk Banyuwangi di wilayah Wongsorejo selama pandemi Covid-19. Apalagi, petugas tidak hanya dituntut pengguna jalan dan masyarakat yang melintas mematuhi protokol kesehatan yang sudah ditetapkan pemerintah. Ada tuntutan lain yang harus dipenuhi oleh petugas saat berjibaku di lapangan selama lebih dari tiga bulan terakhir.
Menurut Sulistyowati, Camat Wongsorejo Kabupaten Banyuwangi dalam menjaga di lintasan yang padat kendaraan dan pintu masuk warga yang menuju Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT), petugas dituntut untuk selalu waspada dan menjaga kebugaran tubuh dalam waktu 24 jam nonstop.
Baca Juga : Bupati Lumajang Sebut Ranu Aeng, Airnya Cukup Untuk 15 Ribu KK
Alumni Fisip Universitas Jember itu menuturkan duka yang dirasakan adalah saat mengetahui ada dua warga kecamatan Wongsorejo yang dinyatakan positif terkena virus Corona. "Muspika bersama pemerintah desa bekerja sama memastikan kedua pasien tersebut benar-benar melakukan isolasi mandiri selama 14 hari. Selama melaksanakan isolasi mandiri seluruh kebutuhan dua warga tersebut ditanggung penuh oleh Kecamatan dan pemerintah desa,"jelasnya.
Kedua warga Wongsorejo yang dinyatakan positif terkena virus Corona, satu orang berprofesi sebagai Anak Buah Kapal (ABK) yang melakukan docking di Surabaya sekitar satu bulan. Kemudian kasus kedua merupakan warga bekerja sebagai security provinsi Bali, imbuh Ibu satu putri tersebut Setelah empat belas hari melakukan isolasi mandiri kedua pasien tersebut dinyatakan sembuh.
Camat perempuan tersebut menambahkan rasa suka selama menjalani tugas di ceck poin Wongsorejo adalah kebanggaan karena mendapat kepercayaan pemerintah menjaga masyarakat agar tidak terjangkit wabah Covid-19...