Antisipasi Klaster Wisata, Disparbud Intensifkan Koordinasi dan Siapkan Sanksi Tegas
Reporter
Ashaq Lupito
Editor
Dede Nana
22 - Jun - 2020, 09:44
Pemerintah Kabupaten Malang akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait, untuk mengantisipasi adanya klaster penularan Covid-19 di lokasi wisata. Salah satunya dengan pihak Perhutani.
Menurut Made Arya Wedanthara selaku Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Malang, koordinasi dengan pihak Perhutani itu dilakukan lantaran tidak semua wisata yang ada di Kabupaten Malang berada dalam pengawasan pihaknya.
Baca Juga : Hotel di Kota Batu Buka, Ada Syarat Khusus bagi Tamu dari Jakarta dan Surabaya
”Koordinasi itu akan terus kita lakukan. Beberapa waktu lalu pihak Perhutani menghubungi saya dan bilang kalau belum berencana kembali membuka wisata,” kata Made Arya.
Sebagai informasi, jumlah destinasi wisata yang berada di bawah naungan Disparbud Kabupaten Malang tercatat ada 169 wisata. Sedangkan jumlah penggiat wisata dari ratusan destinasi tersebut, melibatkan 3.385 orang.
”Sementara ini hanya 2 wisata yang kembali buka sebagai percontohan, yakni Pantai Balekambang dan Ngliyep. Kemarin Coban Rondo sempat mengajukan surat ke Bupati (Malang) untuk kembali dibuka, tapi masih kami lakukan pembahasan lebih lanjut terkait kesiapannya,” terangnya.
Sedangkan jumlah objek wisata yang ada di bawah naungan Perhutani, lanjut Made Arya, sebagian diantaranya kebanyakan berlokasi di wilayah Malang Selatan. ”Perhutani tidak berani kembali buka wisata secara resmi. Tapi kalau wisata yang buka tutup (tidak resmi dibuka) kadang-kadang masih ada,” ujarnya.
Masih adanya wisata yang buka secara tidak resmi tersebut, lantaran adanya wisatawan yang terkesan memaksa untuk masuk ke dalam objek wisata. ”Terkadang wisatawan inikan memaksa (masuk) padahal belum kembali dibuka. Itu yang menjadi masalah. Jadi bukannya mereka (pelaku wisata) yang membuka, tapi mereka (wisatawan) yang memaksa masuk...