Basmi Hama Tikus di Area Pertanian, Warga Sumberjati Blitar Manfaatkan Burung Hantu
Reporter
Aunur Rofiq
Editor
A Yahya
16 - Jun - 2020, 02:30
Pemanfaatan burung hantu sebagai predator alami untuk memberantas hama tikus yang menyerang lahan pertanian kian banyak diterapkan. Keberadaan burung hantu kini menjadi sahabat petani untuk mengendalikan populasi tikus di area persawahan.
Burung hantu jenis tyto alba atau sering disebut serak jawa kini mulai banyak dikembangkan oleh Kelompok Tani Sumberharjo di Desa Sumberjati, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar.
Baca Juga : ASN Pemkot Batu Positif Covid-19 Masih Berkeliaran, Masyarakat Mojorejo Resah
Dengan memanfaatkan sarang burung hantu yang dipasang di tengah area persawahan keberadaan hama tikus mulai berkurang. Kelompok Tani Sumberharjo setidaknya memiliki 3 rubuha yang dihuni 6 ekor burung hantu pemburu tikus.
Sejak memelihara burung hantu, lahan pertanian padi dan palawija di sawah yang lokasinya berdekatan dengan sarang burung hantu gangguan serangan hama tikus dapat diminimalisir.
Seperti disampaikan Ali Sukron (40) salah satu petani yang merasakan langsung dampak berkurangnya gangguan hama tikus. Sebelumnya, serangan hama tikus seringkali merugikan petani. Akan tetapi setelah adanya burung hantu, populasi tikus semakin berkurang.
"Sejak kita menaruh rubuha di sekitar lahan persawahan gangguan hama tikus berkurang cukup signifikan. Ini memang sangat efektif, mungkin selain dimangsa, tikusnya juga menyingkir karena ada burung hantu sering berkeliaran," ungkap Sukron, Minggu (15/6/2019).
Burung hantu itu dibuatkan rumah hantu (rubuha) mirip dengan pagupon (sangkar burung merpati) di sekitar areal persawahan untuk berburu tikus.
Sebagian besar petani lainnya juga merasakan dampak positif dari keberadaan rubuha di areal persawahan. Meski begitu tidak dipungkiri, hama tikus masih tetap ada yang mengganggu tanaman petani...