Besok Wilayah Singosari Mulai Terapkan Pengetatan Sosial secara Mandiri

14 - Jun - 2020, 11:22

Personel gabungan yang berjaga di pintu keluar Jalan Kertanegara, Singosari dalam rangka uji coba penerapan Pengetatan Sosial Secara Mandiri di wilayah Singosari, Minggu, (14/6/2020). (Foto: Tubagus Achmad/ MalangTIMES)


Penambahan pasien positif Covid-19 terus mengalami peningkatan dan membuat wilayah Kecamatan Singosari menjadi peringkat pertama jumlah pasien positif Covid-19 di Kabupaten Malang dengan jumlah 46 orang terpapar. 

Hal ini membuat Bupati Malang HM. Sanusi, Kapolres Malang AKBP Hendri Umar dan Dandim 0818 Letkol (Inf) Ferry Muzawwad menginstruksikan kepada jajaran Muspika (Musyawarah Pimpinan Kecamatan) Singosari dan Lawang untuk memberlakukan pengetatan sosial secara mandiri di wilayahnya masing-masing. 

Menanggapi hal tersebut, jajaran Muspika Singosari bertindak cepat dengan memberlakukan sistem uji coba buka tutup jalan di ruas jalan masuk dan keluar yang diberlakukan bertahap mulai tanggal 12 hingga 14 Juni 2020. 

Kapolsek Singosari AKP Farid Fatoni menuturkan bahwa kegiatan yang dilakukan siang ini merupakan uji coba terkait penerapan sistem pengetatan sosial secara mandiri. 

"Kegiatan hari ini dalam rangka untuk uji coba pengetatan sosial secara mandiri yang ada di wilayah Singosari. Karena Singosari yang terpapar ada 46 orang," tuturnya saat dikonfirmasi pewarta seusai apel persiapan uji coba pengetatan sosial secara mandiri, Minggu (14/6/2020). 

Farid menambahkan bahwa pengetatan sosial secara mandiri di Kecamatan Singosari akan mulai diberlakukan secara resmi pada hari Senin (15/6/2020) hingga Minggu (28/6/2020).

"Besok mulai jam 6 pagi pasukan dari Polres sudah stand by di lokasi masing-masing. Mulai jam 6 selama 24 jam dari tanggal 15 sampai 28 Juni 2020," imbuhnya. 

Terkait personelnya sendiri akan diisi oleh petugas gabungan dari TNI, Polri, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, Satpol-PP, PMI, Linmas, Pramuka dan beberapa tambahan dari ormas seperti Banser dan Koplak. Terkait jumlah personel, Farid mengatakan bahwa di setiap posko cek poin besar terdapat 15 personel gabungan yang akan ditambah dengan anggota dari Banser dan Koplak. 

"Setiap posko nanti ada 15 orang personel gabungan. Nanti akan lebih, dari Banser sama Koplak ini juga kita libatkan," sebutnya. 

Dalam pengetatan sosial secara mandiri ini, Muspika Singosari menyiapkan empat posko cek poin besar yang tersebar di beberapa titik. Penyebaran di beberapa titik tersebut dikhususkan pada desa yang memiliki jumlah pasien positif Covid-19 terbanyak. 

"Untuk pos besar seperti di Tumapel, Kertanegara, Banjararum (di Jalan Mujamil), terus di pasar. Itu Muspika yang akan melaksanakan dibantu oleh Polres untuk pasukannya," ungkap Farid kepada pewarta. 

Terkait pengaturan lalu lintasnya, jajaran Muspika Singosari telah mempersiapkan SOP (Standar Operational Procedure) yang akan diterapkan pada keempat posko cek poin besar yang telah disiapkan...

Baca Selengkapnya


Topik

Peristiwa, ,



Jawa Timur merupakan salah satu provinsi dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat di Indonesia. Sektor industri, perdagangan, dan pariwisata menjadi pilar utama perekonomian Jatim. Pembangunan infrastruktur juga terus dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

cara menyimpan tomat
memilih model baju kerja wanita
harga gabah shio 2025
Cincin anniversary bukan sekadar perhiasan - ia adalah simbol yang menceritakan perjalanan cinta yang telah dilalui bersama. Mari kita dalami bagaimana Tips Memilih Wedding Anniversary Ring yang tepat untuk moment spesial Anda.

cara simpan tomat
Tips Memilih Bralette