Ditunjuk Sebagai Khalifah, Sahabat Rasulullah ini Menolak Dua Kali dan Memilih Mati
Reporter
Pipit Anggraeni
Editor
A Yahya
28 - May - 2020, 04:31
Menjadi pemimpin tentu impian banyak orang saat ini. Tapi tahukah kalian, ternyata ada salah seorang sahabat Rasulullah SAW yang justru menolak ditunjuk sebagai khalifah atau pemimpin dengan kedudukannya yang agung.
Bahkan, sahabat itu memilih untuk mati ketimbang harus menjadi pemimpin. Sahabat Rasulullah SAW itu bernama Abdurrahman bin Auf. Salah satu sahabat utama Rasulullah SAW yang turut berjuang di jalan Allah SWT dalam memperluas ajaran Islam.
Baca Juga : Bimbang Memilih Punya Mata atau Surga, Jawaban Sahabat Ini Membuat Rasulullah Tersenyum
Dr. Khalid Zeed Abdullah Basalamah, Lc., M.A. atau lebih dikenal sebagai Ustadz Khalid Basalamah dalam sebuah kesempatan menyampaikan, Abdurrahman bin Auf menolak menjadi khalifah hingga dua kali.
Penolakan pertama dilakukan saat Abdurrahman ditunjuk sebagai pengganti Umar bin Khattab. Saat itu disebutkan, Umar mengumpulkan enam sahabat Rasulullah SAW yang masih hidup diakhir masa kepemimpinannya. Salah satu sahabat itu adalah Abdurrahman bin Auf.
Saat itu, Umar bin Khattab berkata, "Wahai Abdullah, engkaulah pemimpinnya. Jangan keluar diantara kalian berenam jika belum menemukan pengganti saya dari ruangan ini. Jika kalian keluar dan belum ada yang ditunjuk, maka akan kupenggal leher kalian,".
Umar begitu tegas dan dia mengetahui jika ia akan meninggal lantaran lubang dalam perutnya yang begitu dalam.
Ke enam sahabat itu pun kemudian memasuki ruangan di dalam rumah Umar.
Di sana, Abdullah menyampaikan jika ia memang ditunjuk Umar untuk memimpin majelis tersebut. Namun dengat tegas pula, Abdurahman menyatakan dia mundur dan meminta agar ke lima sahabat Rasulullah SAW yang lain untuk tak memilihnya. Kemudian ke lima sahabat berunding untuk menentukan pengganti Umar bin Khattab.
Kemudian pada riwayat selanjutnya disebutkan jika penolakan Abdurrahman bin Auf terjadi di masa khalifah Utsman bin Affan. Di akhir hidupnya, Utsman mengeluh sakit mimisan dan keluar darah dari hidungnya. Maka ia meminta sekretarisnya untuk menulis surat kepada Abdurrahman dan menunjuk Abdurrahman bin Auf sebagai penggantinya...