Mengapa Malang Menjadi Tempat Pertama Merebaknya Virus Pes di Jawa?
Reporter
Yuca Dewi
Editor
Nurlayla Ratri
25 - May - 2020, 05:00
Wabah pes menjadi salah satu penyakit paling mematikan di Jawa selama masa pendudukan Hindia Belanda.
Penyakit yang menyebar akibat bangkai kutu tikus yang ada di beras impor dari Myanmar itu menewaskan ribuan orang dalam kurun satu tahun.
Baca Juga : Selebtweet Ikram Marki Kritik Masyarakat yang Bandel Keluar Rumah buat Beli Baju Lebaran
Wilayah Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur menjadi kluster pertama mewabahnya virus pes di Pulau Jawa.
Awalnya, penyakit ini diketahui setelah ada sebanyak 17 orang terinfeksi pes hingga meninggal dunia.
“Karena wilayah Malang saat itu udara lebih dingin. Menurut catatan saya, kalau malam hari saja bisa sampai 14-16 derajat,” ujar Syefri Luwis, seorang peneliti alumnus Jurusan Sejarah Universitas Indonesia (UI).
Syefri menjelaskan, bahwa suhu dingin tersebut menyebabkan tikus-tikus yang bersembunyi dalam beras impor Myanmar justru menjadi semakin sehat.
Ditambah dengan perumahan masyarakat yang saat itu masih berdinding bambu atau gedek.
Dinding bambu itu dimanfaatkan oleh tikus-tikus untuk membuat sarang.
“Ketika tikus mati kemudian kutu tikus jatuh atau mencari inang baru, menggigit manusia yang kemudian tersebarlah penyakit pes,” beber Syefri.
Akibat minimnya informasi mengenai pes, pemerintah Kolonial tidak mempercayai bahwa virus tersebut sudah merebak di Malang.
Hingga pada akhir Maret 1911, sebuh laboratorium medis Kolonial menerima sampel darah korban yang meninggal akibat virus pes.
Setelah diteliti, ternyata sampel darah tersebut terkontaminasi bakteri Yersinia Pesis.
Guna memutus persebaran virus pes, Inspektur Kepala Dinas Kesehatan Sipil Hindia Belanda Dr. The Vogel, The Vogel merumuskan panduan memberantas pes di Malang.
Panduan itu tertuang dalam Journal of Hygine.
Panduan tersebut di antaranya perburuan tikus, pengawasan lalu lintas, isolasi penderita pes, hingga sterilisasi atau pembakaran rumah warga yang terjangkit penyakit pes...