Di Tengah Pandemi Covid-19, Dewan Minta Pendapatan PAD Meningkat
Reporter
Ashaq Lupito
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
16 - May - 2020, 01:48
DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) Kabupaten Malang, berharap agar PAD (Pendapatan Asli Daerah) bisa meningkat. Hal itu sempat disampaikan dalam LKPJ (Laporan Keterangan Pertanggungjawaban) saat rapat paripurna berlangsung, Jumat (15/5/2020) sore.
Ditemui usai menghadiri angenda, Bupati Malang HM Sanusi mengaku jika permintaan dewan tersebut sulit untuk direalisasikan. Pasalnya, pandemi covid-19 di Kabupaten Malang berdampak pada lesunya sektor penunjang PAD.
”Iya (diminta PAD ditingkatkan). Nah itu kan karena kondisional, karena force majeur ya kita sampaikan nanti bahwa ini keadaan begini (sedang pandemi covid-19),” terang Bupati Malang saat ditemui awak media di ruang rapat paripurna DPRD Kabupaten Malang.
Menurut Sanusi, kemungkinan besar penghasilan PAD Kabupaten Malang bakal turun drastis. Dari analisa orang nomor satu di pemerintahan Kabupaten Malang ini, roda perekonomian dipastikan bakal mengalami penurunan. Dampaknya banyak sumber-sumber penyokong PAD juga menjadi lesu.
Karena alasan itulah, Bupati Malang memilih untuk melakukan opsi penyesuaian target PAD selama pandemi covid-19 ini. ”Ya pasti, nanti akan kita lakukan penyesuaian,” timpal Sanusi.
Asumsi Bupati Malang tersebut, dibenarkan oleh Kepala Bapenda (Badan Pendapatan Daerah) Kabupaten Malang. Menurut Dr Purnadi, penghasilan PAD berpotensi mengalami penurunan mencapai 50 persen dari sebelum adanya pandemi covid-19.
”Anjloknya pendapatan PAD yang mencapai 50 persen itu, terjadi apabila bulan Agustus (2020) pandemi covid-19 sudah berakhir. Tapi jika bulan 9 (September 2020) pandemi belum ada tanda-tanda bakal berakhir, maka penurunan PAD bisa mencapai prosentase antara 55 hingga 60 persen,” sambung Dr Purnadi.
Sebagai informasi, PAD Kabupaten Malang tahun 2020 ini ditarget memperoleh penghasilan Rp 715,9 miliar. Namun hingga akhir April 2020, target PAD hanya terpenuhi sekitar 23 persen atau setara dengan Rp 166.1 miliar.
”Kami berharap pandemi pada bulan Agustus (2020) sudah berakhir. Maka 2 bulan setelahnya, kita bisa gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Setelah itu, dalam 3 bulan terakhir (Oktober sampai Desember) kita akan fokus untuk mengoptimalkan pendapatan PAD,” tutup Dr Purnadi...