Pertumbuhan Kawasan Terbangun Pesat, Dinas Cipta Karya: Pengendalian Tata Ruang Diregulasi

Reporter

Dede Nana

15 - Apr - 2019, 06:38

Ilustrasi kawasan terbangun yang perlu adanya sinkronisasi tata ruang dan wilayah melalui regulasi daerah (Ist)


Pertumbuhan kawasan terbangun di Kabupaten Malang tidak bisa dipungkiri terbilang pesat. Berbagai pembangunan, baik skala daerah sampai nasional disertai kebutuhan pelengkap berupa industri maupun kawasan permukiman baru, telah mengubah wajah tata ruang dan wilayah. 

Satu sisi melahirkan dampak positif berupa perputaran ekonomi yang semakin tinggi. Di sisi lain, bisa menjadi 'ancaman' bagi kepentingan di sektor pertanian.
Tercatat, pertumbuhan kawasan terbangun di 33 kecamatan yang ada di Kabupaten Malang telah mencapai 219,40 hektar (ha). Dengan proporsi pertumbuhan antara 0,83-6,82 persen setiap tahunnya.

Kondisi tersebut tentunya membutuhkan pengendalian tata ruang dan wilayah dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab Malang). Karena tanpa adanya pengendalian, khususnya di wilayah dengan pertumbuhan kawasan terbangun yang tinggi, akan menjadi bumerang bagi lahan-lahan pertanian produktif. 

"Tentunya, kami akan memastikan pengendalian terhadap kawasan terbangun di beberapa wilayah yang terbilang tinggi. Salah satu yang sedang kita kerjakan untuk itu adalah melalui revisi regulasi tata ruang dan wilayah," kata Wahyu Hidayat Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Kabupaten Malang, Senin (15/04/2019).

Revisi regulasi daerah terkait rencana tata ruang dan wilayah merupakan alat dan payung hukum dalam melakukan intervensi positif terkait geliat pembangunan yang begitu pesat di berbagai wilayah di Kabupaten Malang. Sehingga melaluinya ada keseimbangan antara kepentingan ekonomi berbasis industrialisasi dengan kepentingan pertanian, khususnya terkait penggunaan lahan.


Sinkronisasi tata ruang dan wilayah di kawasan dengan pertumbuhan tinggi adalah kuncinya. "Pemerintah pusat meminta ke daerah agar ada sinkronisasi tata ruang dan wilayah di wilayah-wilayah strategis. Yakni wilayah yang pertumbuhan kawasan terbangunnya tinggi. Ini juga sebagai perlindungan bagi lahan pertanian produktif berkelanjutan di wilayah tersebut," ujar Wahyu.

Wilayah-wilayah dengan pertumbuhan kawasan terbangun tertinggi di Kabupaten Malang yang memakai luasan lahan antara 9-14 ha per tahunnya. Terdapat di wilayah Singosari (14,96), Dampit (13,09), Dau (12,93), Kepanjen (12,46), Pakis (11,68), Karangploso (10,08). Diikuti wilayah Lawang (9,91), Wagir (9,76) dan Poncokusumo (9,10).
Wilayah tersebut juga dikenal dengan wilayah pertanian produktif yang memiliki luas lahan terbilang besar di Kabupaten Malang, yaitu antara 900-1.400 ha. 

Dengan kondisi tersebut, tentunya untuk melakukan sinkronisasi tata ruang dan wilayah di antara dua kutub kepentingan yang sama-sama bisa dijalankan...

Baca Selengkapnya


Topik

Pemerintahan, ,



Jawa Timur merupakan salah satu provinsi dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat di Indonesia. Sektor industri, perdagangan, dan pariwisata menjadi pilar utama perekonomian Jatim. Pembangunan infrastruktur juga terus dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

cara menyimpan tomat
memilih model baju kerja wanita
harga gabah shio 2025
Cincin anniversary bukan sekadar perhiasan - ia adalah simbol yang menceritakan perjalanan cinta yang telah dilalui bersama. Mari kita dalami bagaimana Tips Memilih Wedding Anniversary Ring yang tepat untuk moment spesial Anda.

cara simpan tomat
Tips Memilih Bralette