Cerita tentang nasib tragis pabrik kertas, tak hanya dialami PT Kertas Leces (PTKL) di Probolinggo. PT Kertas Padalarang (PTKP) yang didirikan pada 22 Mei 1922 dengan nama NV Papier Fabriek Padalarang, juga bernasib serupa.
Pabrik kertas yang dulu merupakan cabang dari NV Papier Fabriek Nijmegen di negeri Belanda itu, usianya lebih tua dari PTKL. Pabrik yang disebut terakhir, didirikan pada 1939 atau terpaut 17 tahun dari PT Kertas Padalarang.
Dengan demikian, pabrik yang berdiri di Jalan Cilwung, Kabupaten Bandung, Jawa Barat tersebut, merupakan pabrik kertas pertama dalam sejarah Indonesia. Urutan kedua, ditempati PTKL.
Dari data yang dihimpun dari berbagai sumber, sejak tahun 1992, perusahaan ini tercatat telah mengalami kerugian yang signifikan.
Pada 2008 kerugian yang dihasilkan tercatat sebesar Rp 18,417 Miliar, dari total keuntungan sebesar Rp 43,6 Miliar.
Akhir 2008, pabrik berhenti berproduksi karena kesulitan modal kerja. Selain itu, perusahaan juga merugi dikarenakan likuiditas, kesulitan akses sumber pendanaan, dan keterbatasan produktifitas mesin.
Kemudian pada Juli 2009, Pemerintah Republik Indonesia meminta Perurimengakuisisi PT Kertas Padalarang.
Bagaimana dengan masa depan PT Kertas Leces yang berhenti total sejak 30 Juni 2015 lalu. Wallahu A’lam. Ikuti cerita aelanjutnya...