INDONESIATIMES - Video seorang wanita yang tengah asyik aerobik di Myanmar mendadak viral di jagad maya. Pasalnya, dalam video yang beredar wanita yang menggunakan baju kuning dan celana hitam itu melakukan aerobik dengan diiringi lagu Ampun Bang Jago.
Wanita yang diketahui berprofesi sebagai guru penjas ini melakukan senam di tengah kesibukan kudeta militer Myanmar. Diketahui, lagu Ampun Bang Jago ini awalnya viral melalui aplikasi Tiktok.
Lagu yang dinyanyikan Tian Storm x Ever Slkr ini digunakan guru yang bernama Khing Hnin Wai itu sebagai musik aerobik. Video itu diunggah oleh Khing Hnin Wai lewat akun Twitter bernama @VonKoutli pada Senin (1/2/2021).
Una mujer hizo su clase de aerobic sin darse cuenta de que estaban dando el golpe de Estado en Myanmar. Y pues puede verse como el convoy de militares llega al parlamento. pic.twitter.com/fmFUzhawRe
— Àngel Marrades (@VonKoutli) February 1, 2021
Khing Hnin Wai yang juga instruktur senam itu tinggal di Pyinmana, Myanmar. Ia memang kerap merekam aktivitasnya saat berolah raga.
Termasuk saat Senin pagi kemarin, di mana kendaraan militer mulai menuju Parlemen untuk melakukan kudeta. Seolah tak peduli dengan hal itu, Khing Hnin Wai tetap asyik dan lincah saat senam.
"Nah, musik/lagu dan latarnya pasti saling melengkapi. Sebelum saya tahu tentang berita ini di pagi hari, saya melakukan hal yang biasa saya lakukan dan merekam video untuk sebuah kompetisi. Saya kira video ini sekarang adalah kenang-kenangan kecil saya! Saat saya menari, helikopter melaju kencang, mobil melaju ke vroom-vroom. Dengan semua senjata, saya pikir seseorang sedang membidik saya dari kejauhan. Kepala polisi hanya tersenyum dan melihat saya, bahkan bertanya kepada saya jika saya akan pulang dan mengucapkan selamat tinggal. Harap jangan mengcopy dan paste video saya!" ujarnya seperti dikutip dari laman Newsweek.
Akibat aksinya, hastag #Ampun Bang Jago menjadi trending topic di Twitter Selasa (2/2/2021) siang hingga mencapai 10 ribu lebih cuitan. Diketahui, saat ini tentara Myanmar telah merebut kekuasaan negara itu dalam kudeta tak berdarah.
Bahkan menangkap Aung San Suu Kyi dan pemimpin sipil lainnya yang terpilih secara demokratis. Militer juga memberlakukan keadaan darurat selama 1 tahun, yang tentunya memicu kemarahan internasional.