JATIMTIMES - Ramainya pergerakan wisatawan saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026 diperkirakan berdampak langsung pada lonjakan timbulan sampah di Kota Malang. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) mencatat potensi kenaikan volume sampah hingga 20 ton per hari.
Pelaksana Harian (Plh) Kepala DLH Kota Malang, Gamaliel Raymond Matondang, mengatakan bahwa kenaikan tersebut merupakan pola yang hampir selalu terjadi setiap musim liburan panjang. Meningkatnya mobilitas warga serta padatnya kunjungan wisatawan menjadi faktor utama penyumbang tambahan sampah, baik dari rumah tangga maupun kawasan publik.
Baca Juga : 5 Tempat Ngedate Kekinian di Surabaya, Nomor 5 Mewah Murah Meriah
“Kalau sesuai dengan tahun-tahun sebelumnya, prediksi kenaikan sampah selama libur Natal dan Tahun Baru itu kurang lebih satu harinya bertambah sekitar 20 ton,” ujar Raymond, Jumat (26/12/2025).
Beralihnya pusat kunjungan wisata dari Alun-alun Merdeka yang masih dalam tahap rehabilitasi membuat kawasan heritage tersebut menyumbang volume sampah cukup besar. Sehingga DLH memberi perhatian khusus pada kawasan Kayutangan Heritage yang kini menjadi salah satu titik keramaian utama di Kota Malang.
Untuk mengantisipasi lonjakan sampah, DLH tidak menambah armada maupun jumlah petugas kebersihan. Strategi yang diterapkan lebih difokuskan pada penyesuaian ritase pengangkutan sampah.
Dalam kondisi normal, jumlah truk pengangkut sampah yang masuk ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Supit Urang berkisar antara 160 hingga 178 unit per hari. Selama masa libur Nataru, jumlah tersebut diperkirakan meningkat hingga sekitar 200 truk per hari.
“Kalau biasanya 160 sampai 178 truk, kemungkinan saat libur bisa sampai kurang lebih 200 truk per hari,” tambah Raymond.
Selain menambah ritase, DLH juga melakukan penyesuaian jam kerja petugas di lapangan. Penambahan waktu kerja dan lembur, termasuk pada akhir pekan, disiapkan untuk memastikan pengelolaan sampah tetap berjalan optimal.
Baca Juga : Momen Nataru, Lonjakan Pengunjung Diprediksi Terjadi di 183 Destinasi Wisata Kabupaten Malang
“Teman-teman di lapangan dimungkinkan menambah jumlah pengambilan. Baik itu jam kerja maupun lembur, yang pasti ditambahkan waktunya di hari Sabtu dan Minggu,” imbuh Raymond.
Dari sisi wilayah, peningkatan volume sampah terjadi hampir merata di seluruh kecamatan di Kota Malang. Namun, kecamatan dengan timbulan sampah terbesar masih didominasi Blimbing, Lowokwaru, dan sebagian wilayah Sukun yang dikenal memiliki kepadatan aktivitas cukup tinggi.
Khusus di kawasan Kayutangan Heritage, DLH melakukan pengaturan ulang jadwal pengangkutan. Jika sebelumnya pengambilan sampah dilakukan pada dini hari, kini pengangkutan juga dilakukan pada malam hari untuk menghindari penumpukan saat jumlah pengunjung sedang tinggi.
“Karena pengunjung di Kayutangan Heritage cukup banyak, jadi pengambilan sampah kami tambah agar tidak menumpuk,” tutup Raymond.