free web hit counter
Jatim Times Network
Beranda
Kesehatan

Awas! Nonton Video Pendek Ternyata Bisa Turunkan Fungsi Otak, Ini Penjelasn Dokter 

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : Nurlayla Ratri

24 - Nov - 2025, 09:55

Loading Placeholder
Deretan YouTube Short. (Foto: tangkapan layar)

JATIMTIMES - Konten video pendek seperti TikTok, Reels, dan YouTube Shorts memang menyenangkan, tapi di balik itu rupanya ada dampak yang tak bisa dianggap remeh. Peringatan ini menjadi sorotan setelah diunggah oleh dr. Adam Prabata.

Dikutip dari unggahan Instagramnya, dokter lulusan Ph.D Medical Sciences dari Kobe University itu menyoroti hasil meta-analisis yang dirilis American Psychological Association (APA) pada 2005. Rangkuman ilmiah tersebut memadukan 71 penelitian dengan total hampir 100 ribu partisipan. 

Baca Juga : Penyebab Gempa M 5,0 di Selatan Blitar Hari Ini, BMKG Tegaskan Aktivitas Sesar Aktif Jadi Pemicu

Fokus penelitian ini pada dampak kebiasaan menonton video pendek terhadap kemampuan kognitif dan kesehatan mental. Hasilnya, APA menyebut pola konsumsi short video berasosiasi dengan melemahnya beberapa fungsi dasar otak. Penurunan itu meliputi, kemampuan kognisi, memori dan atensi atau kemampuan fokus. 

Dalam unggahannya, dr. Adam menjelaskan bahwa temuan ini cukup konsisten. “Semakin sering nonton video pendek, semakin besar hubungannya dengan penurunan fungsi otak,” tulisnya mengutip salah satu bagian jurnal.

Ia menambahkan bahwa durasi konten yang super cepat, penuh stimulasi, dan memberi “dopamine hit” dalam waktu singkat membuat otak terbiasa dengan rangsangan cepat. "Akibatnya, konten panjang terasa membosankan, dan fokus seseorang ikut menurun di aktivitas sehari-hari," ujarnya. 

Bukan hanya cara otak bekerja yang terdampak. Kebiasaan mengonsumsi video pendek secara berlebihan juga dikaitkan dengan penurunan kondisi mental. "Efeknya meliputi, peningkatan stres, kenaikan tingkat kecemasan atau ansietas dan gangguan tidur," ujarnya.

Menurut hasil penelitian APA, semakin tinggi intensitas seseorang menonton video pendek, semakin tinggi pula risiko ia mengalami masalah kesehatan mental jangka panjang.

Baca Juga : Dinkes Kabupaten Malang Kuatkan Tracing untuk Temukan dan Tangani Kasus TBC

Dalam unggahan yang sama, dr. Adam membagikan pengalamannya setelah membaca jurnal tersebut. “Gua Berusaha Untuk Mengurangi Nonton Short Video Setelah Baca Jurnal Ini,” ujarnya. 

Ia juga mengajak audiens untuk lebih peka terhadap perubahan diri. “Lo pernah nggak sih ngerasa otak makin ‘lemot’ setelah seharian scroll short video? Gua pikir itu cuma perasaan doang, sampai gua baca jurnal ini. Ternyata, kebiasaan nonton short video… beneran ada efeknya ke otak,” ungkapnya. 

Dr. Adam menjelaskan bahwa kendala terbesar ada pada sifat video pendek itu sendiri yang “super cepat, super padat, super stimulatif”. Hal itu membuat otak menerima rangsangan berlebihan dalam waktu singkat sehingga toleransi otak terhadap durasi konten berubah. “Fokus makin pendek. Dan itu kebawa ke aktivitas lain di dunia nyata,” tutup dr. Adam. 


Topik



Media Terverifikasi Dewan Pers

Update Berita JatimTIMES Network

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News JatimTIMES atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui tombol berikut:


Penulis

Binti Nikmatur

Editor

Nurlayla Ratri

Kesehatan

Artikel terkait di Kesehatan

--- Iklan Sponsor ---