free web hit counter
Jatim Times Network
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Serba Serbi

Viral Rombongan Berpakain Putih Gelar Ritual di Puncak Lawu, Ini Penjelasannya

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

14 - Jul - 2025, 16:26

Placeholder
Tampak rombongan berpakaian putih mengelilingi sekitar tugu puncak Hargo Dumilah, Gunung Lawu, Jumat (11/7/2025). (Foto: TikTok @elshikiiii)

JATIMTIMES - Gunung Lawu baru-baru ini menuai sorotan. Bukan karena keindahannya, melainkan karena viralnya video rombongan orang berpakaian serba putih yang diduga melakukan aktivitas spiritual di sekitar tugu puncak Hargo Dumilah. Video tersebut beredar luas di media sosial dan mengundang beragam reaksi publik.

Dalam rekaman berdurasi 23 detik yang diunggah akun TikTok @elshikiiii tampak sekelompok orang berpakaian serba putih duduk dan berdiri mengelilingi tugu di puncak Gunung Lawu. Tampak yang perempuan mengenakan mukena berwarna putih, sedangkan yang laki-laki menggunakan terusan atau baju muslim putih. 

Baca Juga : Bukannya Meriah, Karnaval di Malang Malah Rusuh Gegara Sound Horeg

Aksi sekelompok tersebut menjadi tontonan para pendaki lain yang berada di lokasi. Sebagian bahkan terlihat merekam kejadian tersebut karena penasaran dengan apa yang sedang dilakukan.

Sementara itu, pengungah lainnya akun TikTok @adtyaaidtt dan @nangdprtma menyebutkan bahwa sekelompok berpakaian putih itu terlihat berdiam, tahlilan, hingga salat Jumat di puncak Lawu. 

Dari beberapa komentar disebutkan bahwa kelompok tersebut mengaku sebagai bagian dari aliran Syahadatainsebuah tarekat Islam Nusantara yang menekankan penghayatan mendalam terhadap dua kalimat syahadat. Namun hingga berita ini ditulis belum diketahui kebenaran pernyataan dari komentar warganet tersebut. 

Kapolres Magetan AKBP Raden Erik Bangun Prakasa memastikan bahwa video tersebut memang diambil di puncak Gunung Lawu. Kepastian itu diperoleh setelah polisi berkoordinasi dengan pihak Perhutani KPH Lawu yang mengelola kawasan tersebut.

"Betul, kita sudah cek video yang viral tersebut. Lokasi memang benar di puncak Gunung Lawu. Kita juga sudah koordinasi dengan pengelola dan Perhutani KPH Lawu," kata Erik, dikutip dari detikcom, Senin (14/7/2025).

Menurutnya, rombongan tersebut diketahui mendaki pada Kamis (10/7), dan ritual dilakukan pada Jumat (11/7). Kegiatan itu disebut berkaitan dengan momen spiritual di bulan Suro, yang memang sering dimanfaatkan pendaki untuk melakukan laku spiritual di kawasan Lawu.

“Memang biasanya banyak yang melakukan ritual di puncak Lawu saat bulan Suro,” tambahnya.

Erik menegaskan bahwa kegiatan tersebut berlangsung dalam suasana aman dan tidak mengganggu pendaki lain. Meski lokasi cukup ramai saat itu, tidak ada laporan gangguan atau konflik yang muncul.

Fenomena ini juga ditanggapi oleh pengelola jalur pendakian Cemoro Sewu, Ilham Budi Raharjo. Ia mengungkap bahwa meskipun kegiatan spiritual di Gunung Lawu pada bulan Suro bukan hal baru, penampilan rombongan dengan pakaian serba putih seperti yang terekam dalam video tersebut merupakan kejadian pertama yang mereka temui.

“Kalau momen Suro, memang sudah biasa ada yang ritual. Tapi yang datang memakai baju putih-putih seragam seperti ini baru kali ini,” ujar Ilham, dikutip dari beritajatim, Senin (14/7/2025).

Ilham juga menjelaskan bahwa rombongan tersebut tidak terlihat mengenakan pakaian putih saat memulai pendakian dari bawah. Hal itu membuat petugas tidak bisa mendeteksi aktivitas mereka sejak awal. 

Baca Juga : Pimpin Upacara Peringatan Hari Koperasi Nasional ke-78, Gus Qowim: Koperasi Jadi Bagian Penting Perekonomian

Meski demikian, selama aktivitas tersebut tidak melanggar aturan maupun nilai-nilai lokal, pihak pengelola tak mempermasalahkannya.
“Selama mereka tidak merusak dan tetap menjaga kearifan lokal, kami tidak melarang,” jelasnya.

Terkait identitas dan asal-usul rombongan, Ilham mengaku tidak mengetahui secara pasti. Namun dari pengalaman sebelumnya, pendaki yang melakukan aktivitas spiritual di Lawu biasanya datang dari berbagai daerah seperti Purwodadi atau Wonogiri.

“Identitas spesifik kelompok itu tidak kami tahu. Tapi biasanya memang ada yang datang dari wilayah lain untuk melakukan laku spiritual,” tambahnya.

Dari video yang tersebar, tampak para peserta ritual tidak membentuk formasi resmi, melainkan berkumpul tidak beraturan di sekitar tugu. Ada yang duduk, berdiri, hingga mengambil gambar. Namun yang menarik perhatian adalah kesamaan pakaian yang dikenakan, sehingga menimbulkan kesan kegiatan yang terorganisir.

“Kalau melihat dari videonya, mereka tidak benar-benar mengelilingi tugu dalam formasi tertentu. Ada yang sekadar duduk, berdiri, bahkan foto-foto. Tapi karena pakaiannya seragam, jadi mencolok. Kami juga tidak bisa menjelaskan maksud dari kepercayaan yang mereka anut karena itu mungkin berasal dari keyakinan tertentu,” ujar Ilham.

Untuk diketahui, Gunung Lawu memang dikenal sebagai salah satu lokasi yang memiliki nilai spiritual, terutama dalam tradisi kejawen. Kawasan ini sering dijadikan tempat tapa brata, ziarah, hingga ritual-ritual khusus di momen-momen tertentu, termasuk bulan Suro yang dianggap sakral oleh sebagian masyarakat Jawa.

“Fenomena seperti ini wajar saja di Lawu, apalagi saat Suro. Hanya saja, tampilannya kali ini agak berbeda dan belum pernah kami temui sebelumnya,” imbuh Ilham.

Menanggapi beragam komentar netizen di media sosial, pengelola jalur pendakian berharap agar masyarakat tetap menjaga sikap saling menghormati terhadap keyakinan atau ritual yang dilakukan secara damai. Ilham menegaskan, sepanjang kegiatan itu tidak melanggar aturan dan tidak mengganggu ketertiban umum, pihaknya tidak akan melakukan tindakan khusus.


Topik

Serba Serbi gunung lawu ritual kepercayaan



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Binti Nikmatur

Editor

Sri Kurnia Mahiruni

--- Iklan Sponsor ---