JATIMTIMES - Sebanyak 104 pengurus Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Situbondo resmi dilantik pada Jumat malam (27/06/2025) dalam upacara yang digelar megah di depan Alun-Alun Kabupaten Situbondo.
Pelantikan ini menandai babak baru semangat kepemudaan Nahdliyin yang siap bersinergi dengan pemerintah dan masyarakat. Hal tersebut disampaikan Ketua PC GP Ansor Situbondo, Johantono.
Baca Juga : Putusan MK Pisahkan Pemilu: Solusi Demokrasi atau Sumber Masalah Baru?
Ia menegaskan pentingnya sinergi yang kuat antara Ansor dengan seluruh elemen negara, terutama pemerintah daerah, TNI, dan Polri.
"Ansor bukan kelompok yang berdiri sendiri. Kami akan terus menjalin komunikasi dan kerja sama dengan Pemkab, Kodim, dan Polres Situbondo demi menjaga keamanan dan ketertiban daerah," katanya.
Menurut Johantono, kerja kolaboratif selama ini telah membuktikan hasil positif di lapangan. "Kami siap untuk terlibat dalam kegiatan sosial bersama TNI dan Polri, termasuk pengamanan saat hari besar keagamaan maupun kegiatan kebangsaan. Ini bukti nyata bahwa Ansor siap bersinergi untuk Situbondo," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa sinergitas ini tidak hanya simbolik, tetapi menjadi bagian dari strategi gerakan GP Ansor. "Kita butuh kehadiran Ansor di tengah masyarakat yang kuat dan responsif. Dan itu hanya bisa diwujudkan jika kita kompak dengan seluruh pilar negara," imbuhnya.
Tidak hanya itu, Johantono juga menyatakan kesiapan GP Ansor Kabupaten Situbondo untuk mendukung Visi dan Misi Pemerintah meningkatkan UMKM untuk Situbondo Naik Kelas.
"Kami akan mengawal dan membantu terwujudnya prioritas program UMKM pemerintah agar terwujudnya Situbondo Naik Kelas kita bisa capai bersama," tegasnya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat GP Ansor, H. A. Rifqi Al Mubarok, menjelaskan bahwa Ansor memiliki tanggung jawab strategis dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. “Ansor harus hadir sebagai penjaga ideologi Pancasila dan pelindung kaum mustadh'afin, bukan sekadar organisasi seremoni,” tegas Rifqi.
Rifqi juga mengingatkan bahwa GP Ansor memiliki fungsi kaderisasi dan pemberdayaan yang harus terus dijalankan. "Jangan hanya puas dengan pelantikan. Setelah ini, kaderisasi harus jalan, pelatihan harus hidup, dan pemberdayaan harus menyentuh masyarakat bawah," ucapnya.
Selain itu, ia menyatakan bahwa Ansor harus peka terhadap persoalan bangsa, termasuk dalam menghadapi ancaman radikalisme. "Tugas kita juga menjaga agar tidak ada paham transnasional masuk ke desa-desa. Kita ini benteng akidah, benteng bangsa," kata Rifqi menutup.
Ketua PW GP Ansor Jawa Timur, H. Musaffa Safril, menekankan pentingnya komitmen dan konsistensi dalam gerakan pemuda Ansor. "Saya ingatkan kepada seluruh pengurus baru, jangan hanya semangat saat dilantik. Komitmen kalian diuji di tengah masyarakat nanti,” ujar Safril dalam arahannya.
Menurut Safril, perjuangan Ansor di era digital dan keterbukaan informasi saat ini lebih berat. "Kita harus tampil cerdas, santun, dan inovatif. Komitmen kita bukan cuma pada organisasi, tapi juga pada rakyat dan umat," ucapnya.
Ia juga menambahkan bahwa Jawa Timur adalah barometer pergerakan Ansor secara nasional. "Apa yang kita lakukan di Situbondo bisa jadi teladan di tempat lain. Maka, jadikan gerakan kita sebagai inspirasi nasional," imbuhnya.
Baca Juga : SK Kemenkum HAM Koperasi Merah Putih Diserahkan, 9 Desa di Kecamatan Silo Mengawali
Hadir dalam kegiatan itu, Ketua PCNU Situbondo, KH Muhyiddin Khatib, mengingatkan kembali sejarah kelahiran GP Ansor sebagai bagian tak terpisahkan dari perjuangan Nahdlatul Ulama. Selain itu Ia juga mengatakan bahwa Ansor harus tetap berada di jalur ideologi Ahlussunnah wal Jamaah.
"Kita harus ingat sejarah. Jangan sampai melupakan jati diri karena urusan duniawi. Ansor itu pejuang, bukan pencari jabatan. Tetaplah berada di jalur Ahlussunnah wal Jamaah, menjaga NKRI dan Pancasila," katanya menegaskan.
Ia menyebut bahwa hubungan NU dan Ansor bukan hubungan struktural belaka, tetapi hubungan nilai dan misi. "Apa yang dilakukan Ansor adalah bagian dari cita-cita NU, yakni membumikan Islam rahmatan lil alamin," pungkasnya.
Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo atau yang akrab disapa Mas Rio, selaku penasehat PC GP Ansor Kabupaten Situbondo turut memberikan apresiasi dan harapan besar terhadap peran Ansor ke depan, terutama dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui sektor UMKM.
"Saya ingin Ansor turut membina dan mendorong anak-anak muda untuk berwirausaha. Kita punya potensi besar,” ungkapnya.
Mas Rio mengungkapkan jika Masyarakat Situbondo masih memiliki persepsi bahwa Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) hanya sebatas jualan bakso dan cilok. Namun, UMKM memiliki cakupan yang lebih luas dan beragam.
"Contoh, Situbondo memiliki tokoh muda berhasil melakukan investasi hingga luar negeri dengan nilai yang fantastis, yaitu sekitar Rp 60 miliar. Ini menunjukkan bahwa potensi dan kemampuan anak muda Situbondo tidak hanya terbatas pada usaha kecil, tetapi juga dapat bersaing di tingkat internasional," ungkapnua.
Mas Rio menyebut bahwa Pemkab telah menyiapkan berbagai program sinergis. "Kami sedang menyiapkan pelatihan kewirausahaan, akses permodalan bunga nol persen melalui Forza UMKM, dan pendampingan digital marketing untuk anak muda. Kami harap Ansor menjadi mitra aktif dalam menyukseskannya," jelasnya.
Ia pun optimistis bahwa gerakan pemuda berbasis keagamaan seperti Ansor dapat menciptakan transformasi sosial dan ekonomi yang kuat. "Ansor punya jaringan, semangat, dan militansi. Semua aspek ada di Ansor, dari partai politik ada, dari pengusaha ada bahkan dari ASN juga ada. Itu modal utama untuk membantu pemerintah mengentaskan kemiskinan dan pengangguran," kata Mas Rio menutup sambutannya.
Acara pelantikan tersebut ditutup dengan penampilan musisi ternama Jawa Timur seperti Cak Sodiq Monata, Boby finalis X Factor, Cak UUS dan Ferbry Kewe.