JATIMTIMES - Bisnis kue kering di Kota Malang menjadi salah satu bisnis yang menjanjikan. Banyak pelaku usaha bisnis kue kering di Kota Malang sukses, salah satunya adalah Cempaka Cookies.
Cempaka Cookies merupakan usaha rumahan yang dikelola pasangan suami istri Djoko Winahyu dan Endang S yang tinggal di Perumahan Cempaka Indah View, Kota Malang.
Baca Juga : Bupati Sanusi Pimpin Subuh Keliling di Gedangan, Serahkan Hibah Rumah Ibadah
Pemilik Cempaka Cookies ini berhasil menarik perhatian banyak kalangan, mulai dari pejabat pemerintah, anggota dewan, akademisi, hingga rumah sakit. Cempaka Cookies dikenal berkat cita rasa otentik yang berasal dari resep turun-temurun keluarga, serta harga yang bersahabat bagi konsumen.
"Tidak hanya masyarakat umum, pelanggan Cempaka Cookies juga mencakup kalangan pejabat, anggota dewan, dan beberapa rumah sakit yang rutin memesan dalam jumlah banyak," jelas Endang.
Cempaka Cookies menawarkan berbagai varian kue kering khas Lebaran, seperti kastengel, nastar, putri salju, thumbprint choco nut, lidah kucing, dan masih banyak lagi. Semua kue ini dibuat dengan resep yang telah dipertahankan turun-temurun dari nenek.
"Kami mempertahankan resep nenek yang sudah ada sejak tahun 2008. Semua bahan yang digunakan tanpa pengawet, tapi tetap bisa bertahan lama," jelas Endang.
Keunggulan lainnya adalah tekstur kue Cempaka yang berbeda dari kebanyakan kue kering lainnya di pasaran, memberikan pengalaman rasa yang unik bagi para penikmatnya.
Selain itu, harga yang ditawarkan Cempaka Cookies juga menjadi daya tarik tersendiri. Dibanderol mulai Rp 35.000 hingga Rp 60.000 untuk kemasan 500ml, Cempaka menawarkan harga yang lebih terjangkau dibandingkan dengan produk premium lainnya.
"Harga yang kami tawarkan sangat bersaing. Kue premium kami hanya Rp 60.000 untuk kemasan 500ml, tapi rasa dan kualitasnya kami jamin," kata Endang.
Endang mengungkapkan, bahwa lonjakan pesanan kue kering kerap terjadi pada momen tertentu seperti halnya Ramadhan hingga lebaran. Selain itu, pada hari biasa banyak pula pesanan dari rumah sakit ataupun para wisatawan yang berkunjung ke Kota Malang dan sudah mengetahui Cempaka Cookies.
Baca Juga : Raden Trunojoyo dan Tahun-Tahun Api: Awal Kekuasaan di Madura (1670–1672)
"Pesanan datang silih berganti, banyak yang meminta agar pesanan mereka diprioritaskan. Banyak juga yang pesan buat oleh-oleh," ujar Endang dengan senyum ramah.
Untuk memenuhi permintaan tersebut, ia mengandalkan bantuan dari dua putrinya dan beberapa kerabat dekat. Artinya udaha rumahahn miliknya juga sedikit membuka lapangan pekerjaan.
"Saya mengerjakannya bersama keluarga, sekalian memberikan pekerjaan kepada mereka," tambahnya.
Djoko Winahyu, menambahkan, bahwa dirinya sangat mendukung usaha istrinya ini. Sebelum menjalankan usaha kue kering, sang istri terlebih dahulu membuka usaha kuliner lain. Namun, keuntungan yang menggiurkan dari usaha kue kering ini, membuat dirinya dan sang istri fokus menekuni usah tersebut.
"Kalau hari biasa, kami juga menerima pesanan untuk nasi kotak dan kue basah, meski fluktuatif. Tapi kalau momen tertentu, seperti ramadhan, lebaran bisa mencapai puluhan juta omsetnya," jelas Djoko.
Dengan segala keunggulan yang dimilikinya, tak heran jika Cempaka Cookies terus mendapat tempat di hati para pelanggan setianya, bahkan di kalangan pejabat dan rumah sakit yang tak ragu untuk memesan.