JATIMTIMES - Pada momentum peringatan Hari Kartini 2025, Wakil Bupati Malang Lathifah Shohib mengajak seluruh perempuan di Kabupaten Malang untuk menjadi motivator dan inovator bagi masyarakat di lingkungannya masing-masing.
Hal itu disampaikan Lathifah saat memberikan sambutan dalam rangka pembinaan dan pengarahan pada peringatan Hari Kartini 2025 yang digelar oleh Dharma Wanita Persatuan (DWP) Korwil Dinas Pendidikan Kabupaten Malang Kecamatan Kepanjen.
Baca Juga : Hasil Tangan Dingin 'Kartini' Bank Jatim, Kredit Konsumer Naik 10,26 Persen
"Ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan semua harus bisa menjadi motivator dan inovator bagi lingkungannya masing-masing," ungkap Lathifah, Selasa (22/4/2025).
Pejabat publik perempuan yang dulunya merupakan seorang guru ini menyampaikan, bahwa pembinaan dan pengarahan pada momentum Hari Kartini 2025 ini dapat menjadi wadah bagi para anggota Dharma Wanita Persatuan Korwil Dinas Pendidikan Kabupaten Malang Kecamatan Kepanjen untuk menambah wawasan serta pengetahuan dalam memberikan pendidikan awal di lingkungan keluarga.
"Dari pertemuan ini bisa memberikan tambahan wawasan kepada ibu-ibu yang menjadi pendidik pertama dan utama dalam keluarga, serta supaya juga bisa memberikan imbas (dampak) kepada masyarakat sekitar," ujar Lathifah.

Cucu dari salah satu pendiri Nahdlatul Ulama KH. Bisri Syansuri ini menuturkan, bahwa semangat Kartini yang utama yakni terkait dengan pendidikan. Menurut Lathifah, Raden Ajeng Kartini yang merupakan perempuan dari keluarga bangsawan memiliki cita-cita mulia dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
"Kartini berasal dari keluarga bangsawan yang bisa menuntaskan pendidikan di sekolah formal, tapi banyak perempuan di lingkungan beliau yang tidak bisa mengenyam pendidikan. Sehingga beliau mempunyai pikiran supaya bisa maju maka perempuan-perempuan Indonesia harus diperjuangkan untuk bisa mengikuti pendidikan," jelas Lathifah.
Lebih lanjut, pihaknya berpesan, ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan yang merupakan bagian dari makhluk sosial pasti membutuhkan orang lain untuk bersosialisasi. Menurut Lathifah, ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan memiliki peranan penting dalam membantu orang di sekitarnya.
Baca Juga : Korban Dugaan Pelecahan Seksual Oknum Dokter IGD di Persada Hospital Bertambah, Alami Trauma Psikologis
Lathifah mengatakan, jika ada di lingkungan ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan masyarakat yang membutuhkan bantuan biaya pendidikan karena kurang mampu, maka ibu-ibu harus proaktif turut membantu mengupayakan biaya pendidikan tersebut. Bahkan, Lathifah menyarankan ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan bisa patungan untuk membantu mengupayakan biaya pendidikan anak-anak dari keluarga tidak mampu itu.
"Kami berharap komunitas-komunitas di lingkungan masing-masing ibu Dharma Wanita Persatuan khususnya yang mengikuti kegiatan ini dapat menjadi penggerak untuk memotivasi perempuan-perempuan yang ada di lingkungannya dan secara bertahap merubah pola pikir dari mereka supaya punya perhatian kepada pendidikan terutama kepada putra-putrinya," pungkas Lathifah.