JATIMTIMES - Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 2 Kota Malang menjadikan Outing Class sebagai sarana strategis untuk memperkuat pembelajaran kontekstual dan menciptakan pengalaman belajar yang mendalam bagi siswa. Selama empat hari (14-18/4/2025), seluruh peserta didik kelas 1-4 diajak keluar kelas untuk mengeksplorasi beragam lokasi edukatif.
Kegiatan ini dirancang agar siswa tidak hanya memahami teori, tetapi juga berinteraksi langsung dengan objek pembelajaran, mencatat observasi, dan mengasah keterampilan hidup melalui pendekatan hands-on experience.
Baca Juga : Viral Mahasiswi UB Diperkosa saat Haid, Dokter Boyke Ungkap Bahaya Hubungan Intim kala Menstruasi
Pembukaan rangkaian Outing Class diawali kelas 4 dengan mengunjungi Taman Safari Prigen. Di sini, siswa dikenalkan dengan kekayaan fauna Indonesia hingga satwa langka dari Asia dan Afrika. Melalui lembar kerja terstruktur, mereka menganalisis perilaku hewan, habitat, dan urgensi konservasi.
Ini merupakan cara konkret untuk memahami ekosistem global dan pentingnya menjaga keseimbangan alam. Siswa pun antusias mendiskusikan nasib satwa endemik seperti komodo dan orangutan, yang menjadi fokus materi hari itu.
Di hari kedua, kelas 2 menjelajahi Eco Green Park untuk mempelajari sains terapan. Mereka menyusuri proses pengolahan hasil pertanian, mulai dari penanaman hingga distribusi ke pasar. Puncak kegiatan adalah praktik menanam benih sayuran dalam pot kecil, yang dibawa pulang untuk dirawat. Hal ini tentunya mengajarkan tanggung jawab sekaligus membuka wawasan tentang rantai pasok pangan.
Kelas 3 mendapat panggung berbeda, yakni uji ketangkasan dan kolaborasi melalui outbond di Hawai Water Park. Dengan rintangan seperti jaring tali dan permainan air, siswa dilatih memecahkan masalah, mengambil keputusan cepat, dan mengandalkan kekuatan tim. Sorak-sorai dan semangat pantang menyerah menjadi bukti bahwa pembelajaran karakter bisa dilakukan dengan cara menyenangkan.
Di hari penutup, kelas 1 diajak mengunjungi Batu Secret Zoo untuk menyelami kehidupan satwa dari berbagai benua. Mereka tak hanya melihat gajah atau jerapah, tetapi juga menyaksikan atraksi hewan terlatih yang dikemas dengan pesan edukasi.
Baca Juga : LPTK UIN Malang Catatkan Jumlah Kelulusan yang Manis PPG Daljab Batch 2 Tahun 2024
Indah Sulistyaningtyas, Koordinator Kurikulum MIN 2 Kota Malang, menegaskan bahwa Outing Class bukan sekadar rekreasi. “Ini adalah metode pembelajaran kontekstual yang memadukan kurikulum akademik dengan realitas di lapangan. Siswa belajar sambil mengalami (learning by doing), sehingga pengetahuan tidak abstrak, tetapi hidup dan relevan,” paparnya.
Ia menambahkan, kegiatan ini juga mengasah soft skill seperti komunikasi, adaptasi, dan rasa ingin tahu, kompetensi krusial di abad 21. Dengan menggelar outing class pada destinasi yang sarat nilai edukasi, MIN 2 Kota Malang membuktikan komitmennya dalam mentransformasi pembelajaran menjadi lebih dinamis. “Kami ingin siswa tidak hanya pintar secara akademis, tetapi juga peka terhadap lingkungan dan siap menghadapi tantangan nyata,” pungkas Indah.
