JATIMTIMES - Tim sepak bola putra Kota Malang terus melakukan latihan intens untuk menyambut gelaran Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX Jatim 2025. Namun, pihaknya saat ini mengeluhkan anggaran untuk atlet yang ada di tangan Disporapar Kota Malang.
Manager tim sepak bola putra Kota Malang, Hengky Bayu Firmansyah mengatakan sejauh ini timnya telah melakukan latihan intensif. Bahkan, jika diperlukan, timnya sudah siap untuk berlaga.
Baca Juga : Kembali Menjadi Tuan Rumah Babak 64 Besar Liga 4, Persewangi Banyuwangi Harapkan Dukungan Positif
“Persiapan kita itu sebenarnya sudah jauh-jauh hari. Nah tim ini sebenarnya sudah matang,” kata Bayu, sapaan akrabnya.
Berdasarkan informasi yang diperoleh Bayu, sejumlah tim lawan mulai berfikir dua kali untuk menghadapi Kota Malang. Dari situ, ia beranggapan bahwa timnya sudah banyak yang memantau.
“Berita di luaran itu kan memang untuk menghadapi tim Kota Malang itu sekarang mereka berpikir dua kali karena kita persiapannya memang nyolong start dan lebih lama dari mereka,” ungkap Bayu.
Akan tetapi, ditengah persiapan yang matang saat ini, Bayu mengaku mengalami kendala. Karena pihaknya belum menerima kejelasan dari Disporapar Kota Malang.
“Cuma kendalanya sekarang adalah terkait pembinaan anggaran, terutama anggaran. Anggaran dari pihak-pihak terkait disini karena ada Disporapar,” terangnya.
Menurut Bayu, sebagai tuan rumah, atlet harus sangat diperhatikan. Sebab, jika atlet mulai berontak, maka hal itu akan sangat merugikan Kota Malang.
“Atlet ini harus diperhatikan, jangan mereka suruh latihan tapi tidak ada kejelasan buat mereka,” jelas Bayu.
Baca Juga : Efisiensi Anggaran Tak Berimbas pada Pengadaan Buku di Perpustakaan Kota Malang
Selain itu, Bayu mengaku pernah mengajukan sejumlah peralatan pendukung untuk persiapan atlet. Berdasarkan informasi dari KONI Kota Malang, setiap cabor dapat mengusulkan peralatan pendukung langsung kepada Disporapar Kota Malang.
“Kami belum menerima informasi kelanjutan peralatan pendukung. Kami juga bingung, bagaimana dengan persiapan yang bisa dibilang sangat mepet ini,” keluh Bayu.
Bayu pun berharap agar persoalan ini segera berakhir. Dalam hal ini perhatian kepada atlet bisa segera dilakukan. Agar, persiapan yang dilakukan oleh cabor dan atlet tidak terganggu dengan masalah basic.
“Harapannya segera, karena ini sudah bulan April, kita Juni ini sudah main. Bagaimana caranya berkomunikasi dengan cabor terutama pemainnya,” tutupnya.