JATIMTIMES - Bayi berusia lima hari mengalami kelelahan saat mudik di Pelabuhan Gilimanuk, Bali. Bayi tersebut terjebak dalam antrean panjang kendaraan yang hendak menyeberang ke Pulau Jawa, hingga akhirnya kondisinya melemah dan harus mendapatkan pertolongan medis.
Peristiwa ini terjadi pada Rabu (26/3/2025) pagi, di tengah kepadatan arus mudik yang mengular di Pelabuhan Gilimanuk. Ribuan kendaraan mengantre untuk menyeberang ke Jawa, menyebabkan banyak pemudik terjebak selama berjam-jam dalam kondisi panas dan penuh sesak.
Di antara mereka, ada satu keluarga yang tengah mudik ke Jember. Adam Rahman dan Luluk Sindiasih nekat membawa bayi mereka yang baru lahir, Anggun Putri Ramadhani, dalam perjalanan menggunakan travel bersama 19 penumpang lainnya. Mereka berangkat dari Denpasar pada Selasa (25/3) pukul 21.00 WITA dan tiba di Gilimanuk keesokan harinya pukul 06.00 WITA.
Karena kepadatan kendaraan, mobil travel yang mereka tumpangi terjebak dalam antrean panjang selama delapan jam. Di dalam kendaraan yang penuh sesak, bayi mungil itu terus menangis, diduga karena kepanasan dan kurang udara.
Lantas bayi tersebut dibawa oleh petugas kepolisian ke posko medis Polres Jembrana untuk mendapatkan pertolongan pertama. Lantas bagaimana syarat aman membawa bayi saat mudik?
Kasus ini menjadi peringatan bagi orang tua yang hendak mudik membawa bayi, terutama yang masih berusia sangat muda. Kementerian Kesehatan RI memberikan sejumlah panduan agar perjalanan mudik tetap aman bagi bayi. Berikut beberapa syarat yang perlu diperhatikan sebelum membawa bayi mudik, sebagaimana dilansir laman resmi Kemenkes:
• Pastikan bayi dalam kondisi sehat.
Baca Juga : Bolehkah Puasa di Hari Kedua Idul Fitri? Ini Waktu Terbaik Pelaksanaan Puasa Syawal
Bayi yang baru lahir lebih rentan terhadap perubahan suhu dan lingkungan baru, sehingga penting untuk memastikan kesehatannya sebelum perjalanan.
• Gunakan car seat jika naik mobil pribadi
Kursi khusus bayi akan membantu menjaga keamanan dan kenyamanan mereka selama perjalanan.
• Perhatikan usia bayi saat naik pesawat
Bayi yang baru lahir disarankan untuk tidak melakukan perjalanan udara hingga mereka berusia setidaknya dua bulan.
• Hindari mudik jika bayi mengalami infeksi telinga
Perjalanan jauh, terutama menggunakan pesawat, bisa memperburuk kondisi telinga bayi yang sedang infeksi.
Jika kamu berencana mudik menggunakan bus bersama bayi atau balita, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar perjalanan tetap nyaman dan aman. Berikut tips dari para dokter anak:
1. Perhatikan protokol kesehatan
Menurut dr. Runi Deasiyanti, Sp.A, orang tua perlu menjaga kebersihan bayi selama perjalanan. Jika menggunakan transportasi umum, pilih kursi yang dekat dengan toilet agar lebih mudah mengganti popok.
"Penempatan kursi juga harus diperhatikan. Kalau bawa anak kecil, pilih yang di depan atau dekat toilet supaya lebih mudah kalau mau ganti popok. Jangan lupa sering mencuci tangan bayi," ujar dr. Runi.
2. Pastikan bayi sudah divaksinasi
Vaksinasi penting untuk menjaga daya tahan tubuh bayi selama perjalanan. Dr. Runi menyarankan agar bayi mendapatkan vaksinasi setidaknya dua minggu sebelum berangkat.
"Kita pastikan anak dalam keadaan sehat sebelum mudik. Kalau butuh vaksin, lakukan beberapa minggu sebelumnya, karena perlindungan vaksin butuh waktu dua minggu untuk bekerja maksimal," jelasnya.
3. Kurangi interaksi dengan banyak orang
Sistem imun bayi yang masih lemah membuat mereka rentan terkena penyakit. Oleh karena itu, sebaiknya batasi interaksi bayi dengan banyak orang sebelum dan selama perjalanan mudik.
"Kalau bisa, sebelum mudik kurangi bertemu banyak orang. Hindari aktivitas di tempat ramai yang bisa meningkatkan risiko tertular penyakit," kata dr. Runi.
4. Siapkan obat-obatan pribadi
Dokter juga menyarankan agar orang tua membawa obat-obatan pribadi, seperti paracetamol, obat alergi, obat mual, serta perlengkapan P3K seperti perban dan termometer.
"Kalau anak punya riwayat asma, bawa alat nebulizer. Jadi semua kebutuhan medis harus sudah siap sebelum perjalanan," tambahnya.
5. Bawa stok baju yang cukup
Sementara itu, dr. Putri Maharani Tristanita Marsubrin, Sp.A, menyarankan orang tua untuk membawa pakaian bayi yang cukup agar tetap nyaman selama perjalanan.
"Bawa baju yang nyaman, jangan sampai bayi kepanasan atau kedinginan. Pastikan stok baju cukup, terutama kalau perjalanan jauh," ujarnya.
6. Siapkan MPASI beku untuk bayi
Bagi bayi yang sudah mengonsumsi MPASI, dr. Aisya Fikritama, Sp.A, merekomendasikan agar orang tua menyiapkan makanan beku yang bisa dipanaskan selama perjalanan.
"Agar lebih praktis, MPASI bisa disimpan dalam cooler bag dengan es. Saat dibutuhkan, tinggal dihangatkan dengan microwave atau direndam di air hangat selama 20 menit," paparnya.
7. Jangan bawa terlalu banyak barang
Karena ruang di bus terbatas, orang tua disarankan untuk membawa perlengkapan secukupnya saja.
"Misalnya, bawa blender kecil supaya enggak berat dan pisau kecil untuk memotong makanan. Celemek bayi juga penting supaya tidak mengotori baju saat makan," kata dr. Aisya.
Baca Juga : Lebaran Harga Sewa Mobil Naik Dua Kali Lipat, Full Booked hingga H+7
Itulah tips aman membawa bayi atau balita saat perjalanan jauh. Mudik bersama bayi memang bisa menjadi tantangan, tetapi dengan persiapan yang matang, perjalanan bisa lebih aman dan nyaman. Pastikan bayi dalam kondisi sehat, bawa perlengkapan yang cukup, dan hindari perjalanan yang terlalu lama di kendaraan yang penuh sesak. Jangan lupa, selalu perhatikan keselamatan dan kenyamanan Si Kecil agar mudik tetap menyenangkan. Semoga informasi ini membantu.