JATIMTIMES - Perlahan tapi pasti, jumlah orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Jawa Timur (Jatim) yang menjadi korban pasung terus berkurang. Jika sebelumnya terdapat 253 ODGJ korban pasung, kini jumlahnya berkurang menjadi 248 orang.
Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono menargetkan tahun ini Jatim bisa bebas pasung. Artinya, semua ODGJ korban pasung di Jatim diharapkan akan terbebas seluruhnya pada tahun 2025 ini. "Kita cek dari data kita banyak sekali ya dan sekarang berangsur angsur berkurang," papar Adhy Karyono.
Baca Juga : Brace Akbar Syakira Antar Persewangi Banyuwangi Menang 2-1 atas Inter Kediri
Meski begitu, masih banyak tantangan yang dihadapi untuk mencapai target tersebut diantaranya kesadaran masyarakat dan keluarga.
"Mungkin karena keterbatasan kemampuan kemudian tidak mampu memproteksi pada akhirnya memilih untuk pasung. Sementara memang selesai (masalahnya) tetapi bagaimana kondisi penderitanya. Tidak sedikit yang dipasung itu pada akhirnya meninggal," ungkapnya.
Adhy menjelaskan bahwa proses membebaskan ODGJ korban pasung tidak hanya dibebaskan dari pasung kemudian selesai. Tetapi ada beberapa tahapan seperti rehabilitasi medis di RSJ Menur dan rehabilitasi sosial di UPT milik Dinas Sosial Jatim hingga akhirnya ODGJ ini nanti bisa dikembalikan kepada keluarga.
"Kita tangani secara medis dulu setelah itu kita dengan rehabilitasi sosialnya ada di balai di dinas sosial ada UPT ya yang bisa menangani masalah itu, supaya bisa bersosialisasi kemudian ada perubahan-perubahan untuk ke arah menjadi lebih sehat dan mandiri," terangnya.
Lebih dari itu, Adhy menegaskan bahwa seluruh proses pembebasan ODGJ korban pasung ini akan dibiayai oleh Pemprov Jatim. Sehingga tidak akan membebani keluarga dari ODGJ korban pasung tersebut.
Baca Juga : Ratusan Tahanan Rutan Situbondo Jalani Skrining TB dan HIV/AIDS
"Dari mulai kita out reach ke sini kemudian rehabilitasi medis, kejiwaan sampai kepada rehabilitasi sosial itu menjadi tanggung jawab atau ditanggung oleh provinsi," ucapnya.
Selain itu, Adhy juga memastikan bahwa pihak keluarga ODGJ korban pasung juga akan mendapatkan akses untuk mengetahui progress dari ODGJ yang tengah direhabilitasi. Sehingga tidak perlu ada kekhawatiran bagi pihak keluarga. "Kita berikan juga akses untuk keluarga bisa menengok perkembangannya," imbuhnya.
Ia berharap dengan dukungan berbagai pihak dan proses pembebasan ODGJ korban pasung yang terus berjalan dalam waktu dekat bisa mewujudkan Jatim bebas pasung. "Kita doakan bahwa Jawa Timur bisa bebas dari pasung karena itu melanggar hak hak asasi manusia," harapnya.