JATIMTIMES - Anggota Komisi C DPRD Jawa Timur Hartono dari Partai Gerindra Dapil 9 wilayah Ngawi, Magetan, Ponorogo, Pacitan, Trenggalek kembali melaksanakan agenda Solowsemiran (Sosialisasi Lokakarya Workshop Seminar Sarasehan) di Nata Azana Hotel pada Senin (10/02/2025).
Dengan mengusung tema “Pentingnya Pendidikan untuk Masa Depan Bangsa” dan menghadirkan narasumber dari akademisi, sebagai wakil rakyat, Hartono ingin memberikan contoh agar dalam kontestasi politik, menang kalah soal lumrah. Dan setelah kontestasi politik usai, masyarakat dapat bersatu dan bekerja sama demi mendukung semua program pemerintah.
Baca Juga : Di Hadapan Emak-Emak Muslimat NU, Prabowo Berkelakar Tentara Nahdlatul Ulama
Hadir dalam kegiatan itu, ratusan kader dari masyarakat Sambipasar, Dusun Buru, Desa Jambangan, Kecamatan Paron, Ngawi. Jambangan merupakan tempat kelahiran Hartono.
Meski hanya menyapa via Zoom lantaran rapat di DPD Gerindra Jatim untuk persiapan ulang tahun ke-17 Partai Gerindra, politisi muda nan energik itu menekankan untuk merangkul semua pihak.
Menurut Giyat Warsito, salah satu dari tenaga ahli kedewanan Hartono, kegiatan ini adalah bentuk apresiasi kepada para kadernya agar usai pemilihan, tidak ada lagi permusuhan.
"Seperti Pak Hartono yang selalu belajar politik dari 12 anggota DPRD yang dulu menjadi rivalnya. Sekarang beliau malah sering duduk bareng,” ungkap Giyat Warsito.
Sementara itu, Johan Efendi -salah satu pemateri tetap dari tim Hartono- menyampaikan pentingnya pendidikan kepada masyarakat. Menurut dia, pendidikan tidak hanya melalui formal dan informal melainkan dari lapangan.
Baca Juga : Puluhan Honorer Datangi DPRD Situbondo, Pertanyakan Kejelasan Status
“Pendidikan politik itu sangat penting agar nantinya setelah kontestasi politik itu usai, seluruhnya bisa langsung bergabung dan legowo. Apalagi sebagai generasi penerus bangsa, dapat menjalani kegiatan kemasyarakatan yang mendukung pemerintah,” ujar Johan Efendi.
Johan yang notabene sebagai pengajar akuntansi di SMKN 1 Pitu juga ternyata dulunya merupakan aktivis dari HMI (Himpunan Mahasiswa Islam). Ia juga banyak mengimbau kepada generasi muda untuk melek politik.
“Kompetisi hanya sekadar permainan. Contohlah Pak Prabowo, seorang negarawan sejati. Jangan jadi oposisi abadi karena bisa saja sekarang kalah besok kesempatan untuk menang,“ pungkas Johan.