JATIMTIMES - Proyek Jalan Tol Probolinggo – Banyuwangi Paket II STA 09+000 – 20+200 sepanjang 11,20 km terus dikebut. Proyek tersebut dikerjakan kerja sama operasi (KSO) PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI), PT Acset Indonusa Tbk (Acset), dan PT Nindya Karya (NK).
“Sampai dengan Januari 2025, progres pengerjaan jalan tol ini mencatatkan progres sebesar 81,91 persen,” ujar Direktur Operasi III HKI Aditya Novendra Jaya, Minggu (9/2/2025).
Baca Juga : Bupati Sanusi akan Kumpulkan Inovator Desa, Buat Apa?
Jalan tol yang menghubungkan Kraksaan hingga Paiton ini nantinya akan tersambung dengan tol Gending – Kraksaan sepanjang 12,88 Km. Ruas yang Gending – Kraksaan tersebut telah beroperasi secara fungsional pada libur Natal dan Tahun Baru 2024 lalu.
Ditinjau dari fasilitas struktur, jalan tol ini akan memiliki 1 (satu) interchange, yakni Interchange Paiton STA 19+591 sebagai akses keluar dan masuk tol dari Paiton. Selain itu, jalan tol ini juga dirancang dengan lajur 2x2 dan kecepatan rencana 100 km/jam.
Untuk percepatan konstruksi di lapangan, KSO HKI-Acset-NK menerapkan metode deep cement mixing (DCM). Deep Cement Mixing (DCM) adalah metode perbaikan tanah yang digunakan untuk meningkatkan stabilitas dan kekuatan tanah dasar pada proyek konstruksi dengan metode pengeboran tanah dan diisi dengan semen. Metode ini efektif untuk memperbaiki tanah yang tidak stabil, sehingga dapat mendukung struktur jalan tol dengan lebih baik.
“Penggunaan metode DCM di Proyek Jalan Tol Probolinggo – Banyuwangi Paket II menjadi salah satu yang pertama diimplementasikan dalam pembangunan jalan tol. Biasanya metode ini digunakan kontraktor dalam membangun jenis pekerjaan gedung dan bangunan,” terang Aditya.
Selain metode DCM, konstruksi Jalan Tol Probolinggo – Banyuwangi Paket II HKI juga mengimplementasikan Building Information Modelling (BIM) yang didukung dengan penggunaan Light Detection and Ranging (LiDAR) untuk menghasilkan pemetaan topografi dan pembuatan model 3D dari lingkungan yang akan dibangun.
Baca Juga : Bupati Sanusi: Tol Malang-Kepanjen Bakal Terealisasi, Tunggu Tanda Tangan Presiden
Dengan menggunakan BIM, proses konstruksi di lapangan menjadi lebih efektif dikarenakan perencanaan konstruksi yang matang dan detail untuk mengurangi rework dan waste.
Jika nantinya Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi Paket II dioperasikan, tol ini akan mempercepat pengiriman logistik ke atau dari Jawa Timur dan meningkatkan kondisi ekonomi di sekitar jalan tol.
“Kami mohon doa dan dukungan masyarakat agar pembangunan Tol Probolinggo – Banyuwangi Paket II Kraksaan-Paiton bisa segera kami selesaikan dengan baik dan memberikan dampak positif bagi masyarakat Jawa Timur dan sekitarnya,” ungkap Aditya.