free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Ekonomi

Nilai Tukar Petani Jatim Naik 1,16 persen, Subsektor Hortikultura Paling Berdaya

Penulis : Muhammad Choirul Anwar - Editor : A Yahya

07 - Feb - 2025, 19:13

Placeholder
Perkembangan Nilai Tukar Petani Jatim pada Januari 2025. (BPS Jatim).

JATIMTIMES - Nilai Tukar Petani (NTP) Jawa Timur (Jatim) pada bulan Januari 2025 naik sebesar 1,16 persen dari 111,96 menjadi 113,26. Kenaikan NTP tertinggi terjadi pada subsektor hortikultura. Artinya, petani yang memiliki tanaman hortikultura paling berdaya pada Januari 2024.

NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. Dengan naiknya NTP, maka daya beli petani di Jatim pada Januari 2025 terbilang naik.

Baca Juga : Diterpa Kabar Dugaan Korupsi, Polinema: Kami Belum Ada Kabar

Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim menjelaskan, kenaikan NTP Jatim terjadi ini disebabkan karena indeks harga yang diterima petani (It) mengalami kenaikan lebih tinggi dibandingkan kenaikan indeks harga yang dibayar petani (Ib). "It naik sebesar 1,35 persen dan Ib naik sebesar 0,19 persen," tulis BPS Jatim dalam laporan terbarunya, dikutip Jumat (7/2/2025).

Jika dilihat perkembangan masing-masing subsektor pada bulan Januari 2025, tiga subsektor pertanian mengalami kenaikan NTP dan dua subsektor lainnya mengalami penurunan NTP. Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, subsektor yang mengalami kenaikan NTP tertinggi yaitu subsektor hortikultura sebesar 14,49 persen dari 136,04 menjadi 155,75.

Capaian tersebut diikuti subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 2,81 persen dari 114,09 menjadi 117,29. Kemudian, subsektor perikanan sebesar 1,38 persen dari 97,77 menjadi 99,12.

"Sedangkan subsektor yang mengalami penurunan NTP terdalam yaitu subsektor peternakan sebesar 2,13 persen dari 103,60 menjadi 101,39, diikuti subsektor tanaman pangan sebesar 1,03 persen dari 111,06 menjadi 109,92," imbuh BPS Jatim.

Dari lima provinsi yang ada di Pulau Jawa pada bulan Januari 2025, empat provinsi mengalami kenaikan NTP dan satu provinsi dengan NTP yang relatif stabil. Kenaikan NTP tertinggi terjadi di Provinsi Jawa Barat (Jabar) sebesar 2,21 persen.

Capaian itu diikuti Jatim sebesar 1,16 persen, Banten sebesar 0,71 persen, dqn Jawa Tengah (Jateng) sebesar 0,58 persen. Sedangkan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki NTP yang relatif stabil.

Baca Juga : FISHKING, Inovasi Lele Pacitan yang Siap Tembus Pasar Dunia

Sementara itu, Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Jatim pada Januari 2025 naik sebesar 0,94 persen. Hal ini terjadi karena It naik sebesar 1,35 persen lebih tinggi dibandingkan kenaikan indeks BPPBM sebesar 0,41 persen.

NTUP merupakan perbandingan antara It dengan Ib dimana komponen Ib hanya meliputi Indeks BPPBM. Secara konseptual, NTUP mengukur seberapa cepat perubahan harga komoditas yang dihasilkan dan dijual oleh petani dibandingkan dengan perubahan harga komoditas/barang yang digunakan untuk proses produksi dan penambahan barang modal.

Tiga subsektor mengalami kenaikan NTUP dan dua subsektor mengalami penurunan NTUP. Kenaikan NTUP tertinggi terjadi pada subsektor hortikultura sebesar 13,82 persen, diikuti tanaman perkebunan rakyat sebesar 2,20 persen dan perikanan sebesar 1,28 persen. 

"Sementara itu, penurunan NTUP terdalam terjadi pada subsektor peternakan sebesar 1,92 persen diikuti subsektor tanaman pangan yang turun sebesar 1,31 persen," urai BPS Jatim.


Topik

Ekonomi Jatim bps Jatim nto Jatim



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Muhammad Choirul Anwar

Editor

A Yahya